Jogja
Rabu, 21 Februari 2018 - 12:20 WIB

Bocah SD Mengaku Temukan Riklona di Depan Toko Berjejaring

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi psikotropika dalam bentuk pil. (JIBI/Solopos/Antara)

Dari lima butir obat yang ia temukan, tiga ia buang ke selokan

Harianjogja.com, BANTUL-Mengenai dugaan penyalahgunaan obat oleh bocah SD di Bantul, Kapolsek Banguntapan Kompol Suhadi membenarkan ada banyak versi pengakuan siswa yang sempat dirawat tersebut.

Advertisement

Suhadi mengaku sempat bertanya langsung pada siswa yang bertempat tinggal di Pakualaman, Jogja itu. Saat ditanya ia mengaku menemukan obat tersebut (Riklona) di depan salah satu toko berjejaring. Ia mengira obat tersebut adalah vitamin C. Dari lima butir obat yang ia temukan, tiga ia buang ke selokan, sedangkan dua lainnya ia gerus dan kemudian dibagi ke kawan-kawannya.

“Kami sempat telusuri ke selokan tempat ia membuang, tapi tidak ketemu. Mungkin sudah terbawa air hujan,” ujarnya, Selasa (20/2/2018).

Baca juga : 5 Bocah SD di Bantul Konsumsi Pil Koplo

Advertisement

Berdasarkan pengakuan siswa tersebut, gerusan obat ia konsumsi bersama empat kawannya, sehingga total ada lima bocah yang mengonsumsi. Namun keempat temannya tidak merasakan efek serupa. Menurut Suhadi, berdasarkan keterangan dokter yang menangani di Puskesmas Kotagede I, hal itu terjadi karena daya tahan anak berbeda-beda. “Kata dokter, setelah dicek urine dan lain-lain, tidak ada gangguan yang membahayakan. Efeknya hanya lemas,” ujarnya.

Suhadi menuturkan keadaan siswa yang sempat pingsan dan lemas tersebut sudah membaik. Hingga Selasa, jajarannya masih menelusuri kasus tersebut. Suhardi juga mengimbau pihak sekolah, guru, dan orang tua siswa untuk memperketat pengawasan kepada siswa siswinya saat bersekolah, sehingga kejadian serupa tidak terulang.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif