Jogja
Senin, 19 Februari 2018 - 16:43 WIB

Ratusan Ribu Rumah Tangga di Jogja Hidup Menumpang Listrik

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi energi listrik (Antara)

Tingkat elektrifikasi di Kota Jogja terendah di DIY.

Haarianjogja.com, JOGJA–PT.Perusahaan Listrik Negara (PLN) Area DIY menyebut tingkat elektrifikasi atau ketersambungan listrik ke rumah tangga di Jogja paling rendah di banding daerah lain di DIY. Tingkat elektrifikasi di Kota Jogja baru mencapai sekitar 69% dari total jumlah rumah tangga.

Advertisement

Artinya masih ada ratusan ribu rumah tangga di Jogja yang tidak berlangganan listrik secara mandiri. Adapun jumlah rumah yang berlangganan listrik secara mandiri dengan memasang meteran itu pun, termasuk di dalamnya rumah tangga dari wilayah Banguntapan Bantul dan Depok Sleman.

“Jadi di Jogja masih banyak satu pelanggan digunakan digunakan untuk beberapa rumah tangga,” kata Manager PT.PLN Area DIY, Eric Rossi Priyo Nugroho, seusai penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemerintah Kota Jogja dan PT.PLN Area DIY di Balai Kota Jogja, Senin (19/2/2018).

Sementara tingkat elektrifikasi di Sleman mencapai 99,97%, Bantul 98,57%, Kulonprogo 90,52% , dan Gunungkidul 86%. Eric mengatakan meski akreditasi pemasangan listrik mandiri di Jogja rendah, namun bukan berarti banyak yang tidak teraliri listrik, “Satu pelanggan untuk beberapa rumah tangga, jadi mengurangi rasio elektrifikasi” kata dia.

Advertisement

Menurut dia, yang masih banyak rumah belum teraliri listrik justru ada di beberapa wilayah pesisir Gunungkidul dan Kulonprogo, namun tahun lalu pihaknya sudah melakukan pemasangan jaringan di 22 lokasi di Gunungkidul dan Kulonprogo.

Erik tidak mempersoalkan satu meteran digunakan untuk beberapa rumah tangga selama pemakaiannya sesuai. Namun terkadang, kata dia, pemakaian beberapa rumah tangga itu rawan pencurian listrik dengan mengganti MCB atau alat proteksi pembatas daya listrik, misalnya langganan 450 watt dengan dua ampere dan 900 watt dengan empat ampere, kemudian diganti amperenya.

Pihaknya kerap menemukan proses penggantian ampere tersebut saat melakukan keliling pembacaan meteran, “Tapi tidak banyak, hanya ada beberapa yang kami temukan,” ujar Eric.

Advertisement

Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti masih bersyukur karena semua rumah tangga di Jogja sudah teraliri listrk, meski ada satu meteran yang digunakan untuk beberapa rumah. Namun demikian ia berharap warga untuk berlangganan listrik secara mandiri.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif