Jateng
Senin, 19 Februari 2018 - 10:50 WIB

CAGAR BUDAYA SEMARANG : Jalanan Kota Lama Tiru Jalanan Eropa

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bus tingkat wisata melintasi di depan Gereja Blenduk, Jl. Letjen Suprapto, kawasan Kota Lama Semarang, Jateng, Rabu (4/10/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Aditya Pradana Putra)

Cagar budaya Kota Lama Semarang dirancang BPK2L dilengkapi infrastruktur jalan layaknya jalan-jalan di Eropa.

Semarangpos.com, SEMARANG — Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) mengungkapkan rancangan pembangunan infrastruktur jalan di kawasan cagar budaya Kota Lama Semarang bakal meniru dan mengadopsi konsep di Eropa. “Di Eropa, jalan-jalannya kan menyatu dengan drainase di bawah tanah, termasuk kabel dan jaringan lainnya,” papar Ketua BPK2L Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu di Semarang, Selasa (13/2/2018).

Advertisement

Ita, sapaan akrab Hevearita yang juga Wakil Wali Kota Semarang itu mengatakan sekarang ini ducting (saluran) untuk menanam kabel listrik dan jaringan lainnya sedang disiapkan. Jadi, simpul dia, nantinya kawasan Kota Lama akan bersih dari kabel-kabel yang menggantung semrawut yang mengganggu keindahan, di samping mempertimbangkan aspek keamanan.

“Pertimbangannya, memang agar kawasan Kota Lama Semarang terlihat bersih dan indah. Bebas dari kabel-kabel melintang. Sekarang ini, kabel listrik, dan sebagainya kan masih semrawut,” katanya.

Menurut dia, upaya revitalisasi dan penataan kawasan cagar budaya Kota Lama Semarang yang didanai Rp135 miliar oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu sedang berjalan. “Pembangunannya banyak, seperti jalan, (pengaturan, red.) drainase, dan sebagainya. Nanti, kan ada juga polder mini di kawasan Bubakan Semarang yang sekarang berupa taman,” katanya.

Advertisement

Ia mengatakan pembuatan polder mini di kawasan Bubakan Semarang itu memang untuk menanggulangi banjir yang selama ini sering menggenangi kawasan itu karena drainasenya belum tertata. “Nanti, polder itu akan menampung air. Kemudian, dialirkan ke Sungai Semarang. Namun, tamannya masih tetap. Malah akan kami percantik dengan empat air mancur,” kata Ita.

Selain berfungsi sebagai pengendali banjir, kata dia, Polder Mini Bubakan juga akan menjadi ruang terbuka publik yang bisa diakses masyarakat sebagai arena bermain dan wisata. “Masih ada satu lagi polder mini di kawasan Sungai Berok Semarang untuk melengkapi polder mini di Bubakan. Kawasan nol kilometer Semarang di dekat Sungai Berok itu juga kerap banjir,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

 

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif