Soloraya
Minggu, 18 Februari 2018 - 21:35 WIB

INFRASTRUKTUR SUKOHARJO : Cuaca Hambat Pemasangan Glogor Jembatan Banjaran yang Sudah Dinanti 40 Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja menyelesaikan pembangunan tembok Jembatan Banjaran, Desa Karangmojo, Weru. (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Pemasangan glogor Jembatan Banjaran di Kecamatan Weru, Sukoharjo, terhambat oleh  cuaca yang kerap hujan.

Solopos.com, SUKOHARJO — Cuaca yang terus menerus hujan akhir-akhir ini mengakibatkan pemasangan glogor Jembatan Banjaran di Desa Karangmojo, Kecamatan Weru, Sukoharjo, molor. Pekerja dan warga telah menyiapkan pembangunan tiang sejak beberapa tahun lalu dan pada 8 Februari lalu telah selesai menggarap buk sayap jembatan.

Advertisement

Namun, hujan menghambat penggantian besi. “Pembangunan jembatan belum selesai tetapi besinya sudah dipasang. Selagi memasang besi kondisi hujan terus,” kata Ketua RT 002/RW 012, Dukuh Banjaran, Riyanto, 57, Sabtu (17/2/2018).

Dia bercerita jembatan itu akan menghubungkan antardukuh. Warga mendambakan jembatan tersebut sejak 40 tahun lalu dan telah berganti-ganti kepala desa. Karenanya, warga secara gotong-royong menyiapkan santapan sarapan dan minum bagi pekerja yang membangun jembatan tersebut setiap hari.

Jembatan itu akan menghubungkan warga Dukuh Banjaran dengan warga Dukuh Bulurejo, Desa Karangmojo. Menurutnya, penggantian glogor besi lama karena sempat disoal warga. Warga menilai besi yang diduga bekas itu tidak memenuhi spesifikasi sehingga meminta agar diganti.

Advertisement

Riyanto menyatakan jembatan itu akan memperpendek jarak dari dukuh ke jalan raya. “Warga setiap pagi bergiliran memberikan sarapan dan minuman untuk pekerja. Nantinya jalan ini akan menembus jalan raya tinggal 500 meter. Sebelum ada jembatan warga Banjaran memutar jalan untuk pergi ke Kantor Desa Karangmojo. Impian mendapatkan jembatan ini sudah ada sejak zaman orde baru. Peletakan batu pertama dilakukan Pak Purwadi sebelum menjadi Wabup Sukoharjo. Jadi perjuangan membangun jembatan ini luar biasa dan sudah berganti tiga kepala desa.”

Anggaran pembangunan jembatan dari dana desa sedangkan pelaksana pembangunannya tim pelaksana kerja desa dengan mencari tim teknisi sebagai ahli teknik jembatan. Dia mengatakan yang pertama dibangun adalah tiang jembatan dan dasar jembatan.

Pekerjaan itu dilakukan pada 2015 dilanjutkan tahun ini dengan pemasangan glogor besi jembatan. Lebar jembatan direncanakan tiga meter sehingga bisa digunakan secara bergiliran untuk mobil.

Advertisement

Dia mengatakan kendala yang mungkin dihadapi adalah soal pembebasan lahan karena jalan yang ada saat ini dirasa belum cukup lebar. “Cerita lama, pemilik tanah sudah tidak mempermasalahkan soal tanah untuk jalan. Namun, pemiliknya sudah meninggal dan tanah tersebut dibeli seseorang. Mudah-mudahan ada kerelaan dari pemilik tanah.”

Pegiat LSM di Weru, Wahyono, menyatakan pembangunan Jembatan Banjaran sudah hampir selesai. Tinggal pengecoran dan pemasangan besi glogor.

“Mudah-mudahan segera selesai. Namun, pembebasan tanah di ujung jembatan belum dirembuk tahun ini. Kami berharap pemerintahan desa segera berembuk agar jembatan yang sudah dibangun nanti bermanfaat dan bisa digunakan.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif