Jateng
Minggu, 18 Februari 2018 - 19:50 WIB

BENCANA JATENG : Longsor di Grobogan, 9 KA Alih Jalur

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Solopos/Antara)

Bencana alam tanah longsor di Grobogan, Jawa Tengah (Jateng) berdampak pada perjalanan kereta api.

Semarangpos.com, SEMARANG – Sebanyak sembilan kereta api (KA) yang melintasi Grobogan, Jawa Tengah (Jateng) terpaksa harus mengalihkan jalurnya akibat bencana alam tanah longsor di Gundih-Karangsono atau rute KM 61+7/8, Sabtu (17/2/2018).

Advertisement

Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) IV Semarang, Suprapto, mengatakan bencana alam itu itu membuat petak jalan penghubung akses Semarang-Solo tak bisa dilewati karena tertutup longsoran tanah.

“Telah terjadi tanah longsor sepanjang 20 meter di KM 61 + 7/8 (Gundih-Karangsono),” kata Suprapto dilansir laman berita Antara, Sabtu.

Suprapto mengatakan longsor terjadi pada Sabtu, pukul 05.20 WIB, antara Gundih-Karangsono. KA yang melintasi jalur itu pun terpaksa harus beralih jalur, memutar dari Solo Balapan-Gundih-Gambringan-Ngrombo-Brumbung-Semarang dan sebaliknya dari arah Semarang-Solo Balapan.

Advertisement

“Kalau biasanya atau rute semula adalah Solo Balapan-Gundih-Kedungjati-Brumbung-Semarang, dan sebaliknya. Keterlambatan akibat pola operasi memutar ini diperkirakan kurang lebih satu jam,” katanya.

Sembilan KA yang harus memutar, kata dia yakni, KA 175 (KA Brantas relasi Blitar-Pasar senen), KA 55 (KA Bangunkarta relasi Surabaya Gubeng-Jakarta), dan KA 56 (KA Bangunkarta relasi Jakarta-Surabaya Gubeng).

Kemudian, KA 172 (KA Matarmaja relasi Pasar senen-Malang), KA 171 (KA Matarmaja relasi Malang-Pasar senen), KA 176 (KA Brantas relasi Pasar Senen-Blitar), KA 141 (KA Majapahit relasi Malang-Pasar Senen).

Advertisement

“Dua lainnya, yakni KA 142 (KA Majapahit relasi Pasar Senen-Malang) dan KA 410/ 409 (KA Kalijaga relasi Semarang Poncol-Solo balapan). Sampai sekarang, kondisi jalur masih belum bisa dilalui,” katanya.

Menurut dia, proses pembersihan material longsor dari jalur rel sangat bergantung dengan kondisi cuaca. Jika kondisi cuaca cerah, maka proses pembersihan longsor bisa berlangsung lebih cepat.

“Sampai pukul 19.30 WIB, jalur itu masih belum bisa dilalui. Kami kerahkan dua tim petugas untuk membersihkan jalur, satu shiftnya ada 30 petugas. Atas keterlambatan ini, kami meminta maaf,” kata Suprapto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif