Jogja
Sabtu, 17 Februari 2018 - 21:20 WIB

Longsor Wunut Meluas, Satu RT Terancam Amblas

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Longsoran tebing Sungai Oya di Dusun Wunut, Desa Sriharjo, Kecamatan Pundong, Sabtu (17/2/2018). (Rheisnayu Cyntara/JIBI/Harian Jogja)

Longsoran tebing Sungai Oya di Dusun Wunut, Desa Sriharjo, Kecamatan Pundong kian meluas

Harianjogja.com, BANTUL--Longsoran tebing Sungai Oya di Dusun Wunut, Desa Sriharjo, Kecamatan Pundong kian meluas, satu rukun tetangga (RT) terancam amblas.

Advertisement

Pasalnya, pascalongsor susulan yang terjadi di lokasi tersebut, Kamis (15/2/2018) lalu, setidaknya kini ada tiga rumah terancam amblas. Padahal, saat terjadi longsor pada Januari lalu, satu rumah sudah jadi korban.

Ketua RT 06 Subandi mengatakan tebing Sungai Oya dengan salah satu rumah warga saat ini hanya tinggal sekitar empat meter. Meski begitu, dampak longsor tersebut juga mengancam dua rumah lainnya.

“Karena jarak antarrumah sangat berdekatan,” ucapnya, Sabtu (17/2/2018).

Advertisement

Subandi mengatakan, di tiga rumah itu yang terancam amblas itu, kini ada 16 orang penghuni.

“Total ada 16 jiwa yang menghuni tiga rumah itu. Salah satu rumah itu adalah rumah saya sendiri,” kata Subandi.

Dia mengatakan aliran salah satu sungai terbesar yang melintas di Kabupaten Bantul ini Kamis lalu memang tidak begitu deras. Hanya, air hujan yang mengguyur wilayah Dusun Wunut memicu rembesan sehingga tanah mudah longsor. Dia menjelaskan bahwa longsor dengan skala kecil sudah terlihat sejak beberapa hari terakhir.

Advertisement

“Yang paling parah Kamis sekitar jam 15.30 WIB,” ucapnya.

Saking parahnya, jarak antara rumah dan bantaran sungai tidak hanya semakin dekat, tetapi juga memutus satu-satunya jalan di ujung timur wilayah RT 06.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif