Jogja
Jumat, 16 Februari 2018 - 21:55 WIB

Wisata Klayar Padukan Keindahan Alam dan Situs Sejarah

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah wisatawan sedang menaiki perahu untuk menyusuri danau buatan yang ada di objek wisata Klayar di Dusun Klayar, Kedungpoh, Nglipar. Foto diambil beberapa waktu lalu. (Foto Istimewa Pokdarwis Klayar)

Objek wisata Klayar kini tengah dikembangkan di Gunungkidul.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL–Pemerintah Desa Kedungpoh, Nglipar sejak akhir 2017 lalu mengembangkan objek wisata Klayar. Di objek ini tidak hanya menawarkan keindahan alam, tapi juga memiliki kekayaan situs budaya dari masa lalu.

Advertisement

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Klayar, Tejo Suprapto mengatakan objek wisata Klayar masih dalam tahap pengembangan. Oleh karenanya, wisatawan yang berkunjung masih berasal dari warga lokal Gunungkidul.

“Ini masih baru. Jadi maklum kalau belum seterkenal objek wisata lain seperti Pindul atau Embung Batara Sriten di Pilangrejo,” kata Tejo kepada Harianjogja.com, Jumat (17/2/2018).

Menurut dia, di Klayar memiliki beberapa potensi wisata yang dikembangkan, mulai dari danau buatan sepanjang 300 meter, bumi perkemahan hingga keberadaan situs purbakala yang ada di wilayah tersebut. Namun demikian, lanjut Tejo, dari sejumlah potensi yang dimiliki, baru danau buatan yang sudah berjalan dengan baik.

Advertisement

Keberadaan danau buatan yang berasal dari mata air yang dibendung ini terdapat beberapa wahana yang bisa dinikmati oleh pengunjung seperti becak air, perahu hingga tepat foto-foto yang asyik. Sementara itu, kata Tejo, untuk situs purbakala masih butuh kajian dan penelitian yang mendalam. “Ini masih sebatas rintisan, tapi ke depan kami akan memadukan antara wisata alam dengan situs budaya yang ada,” ujarnya.

Menurut Tejo, situs budaya yang dimiliki tidak hanya berasal dari zaman bersejarah seperti bangunan candi yang diprediksi lebih tua dari kerajaan Majapahit. Selain itu, sambung dia, di Klayar juga menyimpan peninggalam masa prasejarah berupa dari zaman megalitikum  seperti peti kubur batu hingga menhir. “BPCB [Balai Pelestarian Cagar Budaya] sedang melakukan penelitian. Oleh karenanya ada beberapa artefak yang dibawa ke kantor BPCB untuk diteliti lebih lanjut,” katanya.

Lebih jauh diungkapkan Tejo, dari sisi lokasi wisata Klayar memiliki lokasi yang strategis karena berada di tengah-tengah jalur menuju Pindul dan Embung Batara Striten. Dengan posisi itu, ia menyakini keberadaannya dapat berkembang dengan baik, terlebih lagi hingga sekarang sarana prasarana yang ada sudah  mulai diperbaiki.

Advertisement

“Wisata ini bisa menjadi alternatif di tengah-tengah padatnya kunjungan wisatawan ke Gunungkidul,” ujarnya.

Terpisah, salah seorang warga Kedungpoh Marno mengaku senang dengan pengembangan obyek wisata di Dusun Klatar. Ia pun berharap, keberadaan obyek ini dapat memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. “Memang obyek itu masih baru. Namun saya yakin dengan segala potensi yang dimiliki maka Klayar dapat semakin dikenal,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif