Jateng
Jumat, 16 Februari 2018 - 19:50 WIB

PILKADA 2018 : Kampanye di Pekalongan, Ida Dengar Keluh Kesah Pedagang Batik

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Cawagub Jateng, Ida Fauziyah (empat dari kanan), berfoto bersama pengrajin batik di sentra batik Buaran, Pekalongan, Kamis (15/2/2018). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Pilkada 2018, masa kampanye dijalani calon wakil gubernur Pilgub Jateng, Ida Fauziyah, ke Pekalongan.

Semarangpos.com, PEKALONGAN – Calon wakil gubernur (cawagub) nomor urut dua pada pemilihan kepala daerah (pilkada) atau tepatnya Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) 2018, Ida Fauziyah, memulai hari pertama kampanye dengan berkunjung ke sentra batik Buaran di Pekalongan, Kamis (15/2/2018).

Advertisement

Dalam kunjungan itu, Ida meluangkan waktunya untuk berdialog dengan para pedagang yang tergabung dalam Paguyuban Pedagang Kuliner Gemek (PPKG), Kedungwuni, Pekalongan.

Pada kesempatan itu, para pengrajin batik juga mengungkapkan keluh kesah kepada cawagub yang diusung PKB, Gerindra, PAN, dan PKS tersebut. Para pedagang mengeluhkan sejumlah kendala dalam menjalankan usaha, seperti pajak bahan baku hingga strategi pemasaran.

“Untuk bahan baku, karena beberapa ada yang impor, seperti pewarna, pajak ditanggung pembeli. Jadi juga berpengaruh pada harga jual setelah produksi,” seorang pengrajin batik, Nadia, seperti dilansir dalam siaran pers tim media Sudirman-Ida, Jumat (16/2/2018).

Advertisement

Menanggapi keluhan pengrajin batik itu, Ida mengatakan akan memuliakan batik. Hal itu dikarenakan batik merupakan bagian penting dari programnya bersama Sudirman Said jika terpilih memimpin Jateng, yakni  Mbangun Jateng Mukti Bareng.

“Batik mewakili kebudayaan Jawa Tengah sekaligus salah satu kekayaan warisan leluhur yang sepatutnya kita rawat,” katanya.

Mantan Ketua Umum Fatayat itu berharap sentra-sentra batik yang ada di Jateng tetap eksis, sehingga keberadaan terus terjaga.

Advertisement

“Tentu kita berkomitmen, lakukan fasilitasi. Mulai dari awal produksi hingga pemasaran. Sehingga keberadaannya terus ada,” paparnya.

Sementara saat di Kedungwuni, para pedagang kuliner berharap Ida bisa memfasilitasi kawasan tempat mereka berdagang.

“Kawasan ini kadang sering banjir. Kita juga ingin rencana pembangunan taman dipercepat,” kata Didik, salah seorang pedagang.

Di lokasi ini, Ida juga menyapa sejumlah pedagang. Bahkan, sejumlah pedagang meminta foto bersama saat didatangi Ida.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif