Jogja
Kamis, 15 Februari 2018 - 15:40 WIB

Sambut Imlek, Patung Dewa Dibersihkan

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Umat Tri Dharma menyucikan rupang di Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Hwie Ing Kiong Madiun, Jawa Timur, Minggu (11/2/2018). Penyucian rupang merupakan bagian dari persiapan menyambut perayaan Tahun Baru Imlek 16 Februari 2018. (JIBI/Solopos/Antara/Siswowidodo)

Warga Tionghoa bersiap menyambut perayaan Imlek.

Harianjogja.com, JOGJA-Sepekan jelang perayaan Tahun Baru Imlek, sekitar 15 patung Dewa dibersihkan bersama-sama di Kelenteng Fuk Ling Miau, Gondomanan, Jogja, Jumat (9/2/2018) lalu. Kegiatan itu dilakukan setelah mengantarkan para Dewa ke langit melalui ritual ibadah sang sien.

Advertisement

Ketua Pengurus Kelenteng Fuk Ling Miau, Angling Wijaya mengatakan kegiatan menyucikan patung Dewa atau rupang selalu dilakukan setiap menyambut perayaan Tahun Baru Imlek. Harapannya, mereka bisa mendapatkan keberuntungan selama setahun ke depan. Namun, hal itu harus dilakukan saat Dewa sedang naik ke surga. “Ada waktu khusus. Biar Dewa naik dulu, baru kami bersihkan semuanya,” ungkap Angling kepada Harianjogja.com beberapa waktu lalu.

Selain patung Dewa, lingkungan rumah ibadah juga ikut dibersihkan menjelang Tahun Baru Imlek. Pembersihan kelenteng merupakan simbol dari penyucian diri umat Khonghucu. Hal juga dilaksanakan agar rangkaian ibadah dan ritual dalam perayaan Tahun Baru Imlek berjalan lancar dan khusyuk.

Angling lalu memaparkan, puncak ritual ibadah tutup tahun akan dilaksanakan pada Kamis (15/2/2018) malam. Jumlah umat Khonghucu yang berdatangan ke Kelenteng Fuk Ling Miau diperkirakan mencapai sekitar 500 orang. Mereka umumnya tidak hanya berasal dari Jogja tetapi juga berbagai daerah lain. “Sembahyang untuk mengucapkan syukur karena sudah dilindungi selama satu tahun,” kata dia.

Advertisement

Umat Khonghucu akan kembali melakukan sembahyang untuk menyambut para Dewa turun ke bumi pada tanggal empat di bulan pertama Imlek atau pada Senin (19/2/2018) pekan depan. Selanjutnya, dilaksanakan pula sembahyang king thi kong pada tanggal delapan bulan pertama Imlek. “Jadi selesai perayaan tahun baru Imlek jeda seminggu, kami sembahyang lagi untuk memanjatkan doa kepada Tuhan,” ujar Angling.

Angling mengungkapkan akhir dari rangkaian upacara Tahun Baru Imlek adalah sembahyang syukur saat Cap Go Meh, yaitu tanggal 15 bulan pertama Imlek. Sembahyang dilakukan karena hari itu adalah saat mulai diturunkannya berkah kehidupan untuk setahun ke depan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif