Jogja
Kamis, 15 Februari 2018 - 18:20 WIB

Rekonstruksi Pembunuhan LC di Pantai Glagah Digelar, Pacar Cemburu Gara-Gara Whattsap "Goyanganmu Yahud"

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Polisi Resor Kulonprogo melakukan rekonstruksi pembunuhan Sri Iswanti, 21, seorang ladies companion (pemandu lagu) asal Loano, Purworejo, Kamis (15/02/2018) pagi. (Beny Prasetya/JIBI/Harian Jogja)

Polisi Resor Kulonprogo melakukan rekonstruksi pembunuhan Sri Iswanti

Harianjogja.com, KULONPROGO — Polisi Resor Kulonprogo melakukan rekonstruksi pembunuhan Sri Iswanti, 21, seorang ladies companion (pemandu lagu) asal Loano, Purworejo, Kamis (15/02/2018) pagi.

Advertisement

Baca juga : Ini Kunci Terkuaknya Pelaku Pembunuhan Sadis LC di Pantai Glagah

Korban meregang nyawa pada Kamis (11/1/2018) dinihari akibat kebrutalan Asiman, 43 Bagelen, Purworejo yang tidak terima wanita simpanannya itu dekat dengan lelaki lain.

Advertisement

Korban meregang nyawa pada Kamis (11/1/2018) dinihari akibat kebrutalan Asiman, 43 Bagelen, Purworejo yang tidak terima wanita simpanannya itu dekat dengan lelaki lain.

Rekonstruksi dimulai dengan adegan penjemputan oleh tersangka di indekos korban. Hanya saja indekos korban yang berada di Purworejo diganti dengan pelataran sebuah rumah yang berada di sekitar Balai Desa Glagah, Temon. Di tempat tersebut polisi melakukan dua adegan, mulai penjemputan korban hingga pemberengkatan tersangka dan korban menuju Laguna Pantai Glagah.

Bergeser ke Laguna Pantai Glagah, korban yang diperankan oleh anggota Polisi Resor Kulonprogo itu terlibat cek-cok dengan pelaku. Menurut keterangan yang dihimpun kepolisian, adu mulut terjadi karena pelaku memarahi korban yang mengendus bau alkohol saat akan mencium kekasih gelapnya itu. Bahkan menurut keterangan tersangka, korban sengaja memperlihatkan isi pesan korban dengan pelanggannya.

Advertisement

Sepasang kekasih gelap itu kembali adu mulut di sekitar pintu masuk Pantai Glagah saat akan kembali pulang. Diawali dengan pencakaran beserta tamparan dari korban, pelaku yang yang masih naik pitam melakukan aksi balasan dengan menjambak pelaku.

Korban yang tidak terima balik membalas dengan lebih keras. Kali ini korban mengambil batu yang berada di sekitarnya dan melemparkan ke arah tersangka. Bukannya berhenti, tersangka AS malah membalas dengan perlakuan yang sama, yaitu melakukan pelemparan batu ke arah korban yang membuat korban tidak sadarkan diri.

Kepala Urusan Bin Ops Satuan Resor Kriminal Polres Kulonprogo, Inspektur Polisi Satu Wahyu Tri Wibowo mengatakan bahwa rekontruksi seharusnya dimulai pukul 09.00 WIB dengan 15 agedan pembunuhan. Hanya saja karena melihat cuaca dan keterangan pelaku sendiri, rekontruksi baru dimulai pada pukul 12.00 WIB beserta dan penambahan sebanyak 17 adegan.

Advertisement

“Dilakukan penambahan, karena tersangka memberikan tambahan adegan terkait cekcok dan saling pukul dengan batu, sehingga menjadi 32,” jelasnya.

Adegan selanjutnya ialah menceburkan korban ke dalam sumur. Korban yang diperankan manusia kemudikan digantikan dengan manekin. Pelaku kemudian mencontohkan bagaimana dirinya memasukan wanita simpanannya ke dalam sumur sedalam delapan meter itu.

Tak ingin meninggalkan jejak, Asiman langsung menuju Jembatan Karangwuni untuk membuang jaket korban yang terlepas akibat diseret menuju sumur. Begitu juga dengan tas milik korban, Asiman juga turut membuang tas tersebut bersama jaket di Sungai Serang.

Advertisement

“Rekonstruksi dilakukan berdasarkan keterangan saksi serta pelaku. Kami juga melakukan rekontruksi bersama pengacara dari pihak pelaku dan pihak Kejaksaan Negeri Kulonprogo. Setelah rekonstruksi akan segera dibuatkan berita acara dan segera ditandatangani untuk pembuktian,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif