Jogja
Kamis, 15 Februari 2018 - 05:40 WIB

Pegawai Pemkot Bakal Dirotasi, Wali Kota Minta PNS Jangan Kasak-Kusuk

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Walikota Jogja, Haryadi Suyuti (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Haryadi minta ASN fokus kerja.

Harianjogja.com, JOGJA–Wali Kota Jogja, Haryadi Suyuti meminta semua pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Jogja untuk fokus bekerja, tanpa terpengaruh dengan rencana penataan pegawai.

Advertisement

“Enggak usah kasak-kusuk, berspekulasi, mencari informasi kesana kemari [terkait penataan pegawai],” kata Haryadi seusai acara bagi-bagi bakpia di Jalan Malioboro, Rabu (14/2/2018).

Haryadi menegaskan penataan pegawai khususnya untuk eselon II, III, dan IV pasti dilakukan dalam waktu dekat. Namun, semestinya, kata dia, aparatur sipil negara (ASN) tidak perlu memikirkannya, karena tugas ASN adalah melayani masyarakat dan harus siap ditempatkan di manapun sesuai dengan keahlian dan kapasitasnya.

Ia juga meminta ASN tidak mempercayai siapa pun yang menjanjikan untuk mengisi pos jabatan tertentu karena proses penataan jabatan sudah ada mekanismenya tersendiri. Saat ini proses penataan sedang dilakukan melalui Badan Pertimbangan Kepangkatan dan Jabatan (Baperjakat) untuk eselon III dan IV.

Advertisement

Sementara untuk jabatan eselon II baru persiapan pembentukan panitia seleksi (Pansel). “Penataan pegawai dipastikan objektif,” ujar Haryadi. Ia belum bisa memastikan kapan jadwal pelantikan pejabat hasil penataan pegawai tersebut. Namun Haryadi akan mengupayakan bulan ini selesai.

Sebelumnya, anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Jogja, Bambang Anjar Jalumurti mengatakan wajar banyak ASN yang bertanya-tanya terkait penataan pegawai. Karena, menurutnya, informasi penataan pegawai sudah digulirkan sejak akhir tahun lalu.

Ia meminta sebaiknya penataan pegawai segera direalisasikan, karena jika ditunda-tunda, khawatir akan menimbulkan suasana kerja yang tidak sehat. Menurutnya, ada ASN yang enggan berinovasi karena khawatir inovasinya tidak digunakan ketika ASN tersebut dipindah, “Jadi saat ini ASN posisinya wait and see [menanti],” kata Bambang.

Advertisement

Bambang berharap penataan jabatan lebih mengedepankan kapasitas dan keahlian, tanpa ada unsur like and dislike.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif