Jogja
Kamis, 15 Februari 2018 - 12:05 WIB

8 Siswa SD di Jogja Diduga Keracunan Permen Bintang

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kepala SD Negeri II Jetisharjo, Temu Lestari (kiri) sedang berbincang dengan para siswi yang sempat mengalami gejala keracunan setelah makan permen. (Ujang Hasanudin/JIBI/Harian Jogja)

Sebanyak delapan siswa sekolah dasar (SD) Negeri II Jetisharjo dilarikan ke puskesmas terdekat setelah mengalami pusing-pusing

Harianjogja.com, JOGJA--Sebanyak delapan siswa sekolah dasar (SD) Negeri II Jetisharjo dilarikan ke puskesmas terdekat setelah mengalami pusing-pusing, mual, dan sesak nafas, bahkan satu di antaranya harus dirujuk ke Rumah Sakit Bethesda untuk penanganan lebih lanjut.

Advertisement

Peristiwa dugaan keracunan itu terjadi Rabu (14/2/2018) siang. Saat istirahat belajar, sekitar pukul 09.30 WIB. Para siswa kelas IV diampu oleh mahasiswa yang sedang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di sekolah tersebut. Mereka diajak bermain tebak-tebakan dengan hadiah berupa permen bagi siswa yang berhasil menjawabnya.

Permen sudah disiapkan oleh mahasiswa. Ada belasan orang yang mendapat permen berbentuk bintang, namun delapan orang di antaranya langsung mengeluh pusing, sakit dada, dan perut seusai mengkonsumsi permen tersebut.

Kepala SD Negeri II Jetisharjo, Temu Lestari membenarkan membenarkan kejadian tersebut. “Awalnya satu siswa dibawa ke Unit Kesehatan Sekolah, lama lama kok bertambah. Setelah diminumkan air kelapa muda, mereka langsung dibawa ke puskesmas,” kata Lestari, saat ditemui di sekolah, Kamis (15/2/2018).

Advertisement

Satu dari delapan siswa yang dirujuk ke Bethesda, kata Lestari, karena permintaan orang tuanya. Sebab, siswa tersebut sebelumnya memiliki riwayat sesak nafas. Pihaknya sudah mendapat penjelasan dari rumah sakit bahwa seorang siswa tersebut dinyatakan sehat.

Tania Desita Pancaputri, 10, mengungkapkan rasa pusing, mual, mual, sakit dada setelah makan permen bintang yang berwarna-warni tersebut. Ia mendapat permen dari mahasiswi karena berhasil menjawab pertanyaan tentang rambu-rambu lalu lintas. “Enggak mau lagi makan permen itu,” ucap Tania.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif