SOLOPOS.COM - Ilustrasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) (Dok/JIBI/Harian Jogja/Solopos)
Pembangunan RTLH dilakukan sejak November 2017 hingga kini, masih ada 4.299 RTLH
Harianjogja.com, SLEMAN– Sebanyak 153 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dibangun di Desa Caturharjo. Pembangunan RTLH tersebut dilakukan sejak November 2017 lalu. Hingga kini, masih ada 4.299 RTLH di Sleman yang belum diperbaiki.
Kepala Desa Caturharjo Muhammad Rifangi menuturkan, pembangunan RTLH dibagi untuk beberapa program baik bedah rumah, renovasi, pembuatan jamban, dan penerangan listrik.
Selain dari bantuan CSR, swadaya masyarakat baik tenaga maupun sumbangan material kurang lebih sebesar Rp620 juta. Total pelaksanaan RTLH di Desa Caturharjo total Rp1,62 miliar.
“Semuanya melalui tahapan survei baik dari Dinas Sosial maupun Dinas Pekerjaan Umum. Ini untuk memastikan penerima program adalah warga miskin,” kata Rifangi disela-sela peresmian, Rabu (14/2/2018).
Dia merinci, dari 153 rumah yang direhab seluruhnya berasal dari keluarga penerima program keluarga harapan (PKH). Meliputi bedah rumah 37 rumah, rehab atap dan struktur 42 rumah, pembuatan jamban 84 rumah, dan penerangan listrik sebanyak 99 rumah.
“Kami berharap bantuan dapat diteruskan untuk mendukung pengentasan kemiskinan. Bantuan tidak hanya untuk pembangunan fisik tetapu juga untuk pengembangan ekonomi keluarga miskin seperti pendampingan usaha,” katanya.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, kolaborasi program antara pemerintah dan dunia usaha dalam bentuk CSR turut membantu kesejahteraan masyarakat. “Kepedulian para donatur merupakan bentuk sinergi yang tepat untuk bersama-sama mewujudkan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin,” kata Sri.
Rehabilitasi RTLH di Sleman selama 2017 didanai dari berbagai sumber, baik APBD, Dana Alokasi Khusus (DAK), Bantuan Keuangan Khusus (BKK) DIY, dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dari Kementerian PUPR.
“Total RTLH yang direhabilitasi tahun lalu sebanyak 1.715 unit. Saat ini masih terdapat 4.299 RTLH yang belum ditangani,” ujarnya.