Jateng
Rabu, 14 Februari 2018 - 23:50 WIB

PILKADA 2018 : Golkar Dorong Calon Maksimalkan Angka Partisipasi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Harian DPD I Partai Golongan Karya (Golkar) Jateng Iqbal Wibisono. (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Pilkada serentak 2018 diharapkan Partai Golkar Jateng bisa maksimal angka partisipasi pemilihnya dengan dukungan para peserta pemilu lokal itu.

Semarangpos.com, SEMARANG — Ketua Harian Dewan Pimpinan Daerah Tingkat I (DPD I) Partai Golongan Karya (Golkar) Jawa Tengah Iqbal Wibisono mendorong peserta pemilihan umum kepala daerah (pilkada) serentak 2018 memaksimalkan angka partisipasi masyarakat yang punya hak pilih untuk datang ke tempat-tempat pemungutan suara.

Advertisement

Oleh karena itu, kata Iqbal Wibisono, peserta pilkada serentak 2018 dan partai-partai politik pengusung mereka harus lebih keras dan masif menyosialisasikan visi dan misi sehingga masyarakat pemilik hak pilih lebih mengenal dan dapat memaksimalkan partisipasi mereka datang ke TPS. Iqbal mengatakan hal itu ketika merespons hanya ada dua peserta Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur (pilgub) Jateng.

“Pilgub Jateng dengan hanya dua pasang calon merupakan demokrasi yang tidak banyak menyulitkan bagi masyarakat Jawa Tengah,” kata Iqbal di Kota Semarang, Jateng, Rabu (14/2/2018) pagi. Namun, imbuhnya, pasangan calon dan partai pengusung harus lebih gencar mengajak masyarakat pada masa kampanye pilkada, 15 Februari hingga 23 Juni 2018, agar mereka menyalurkan hak pilih.

Berdasarkan data KPU Provinsi Jawa Tengah fi laman resmi jateng.kpu.go.id, perolehan suara masing-masing pasangan calon berdasarkan nomor urut pada Pilgub Jateng 2013, yakni pasangan Hadi Prabowo-Don Murdono sebanyak 20,92%, Bibit Waluyo-Sudijono Sastroatmodjo 30,26%, dan Ganjar Pranowo-Heru Sudjatmoko sebanyak 48,82%. Pada pilkada lima tahun lalu itu, tingkat kehadiran sebanyak 15.261.268 pemilih atau 55,73% dari total pemilih.

Advertisement

Padahal, lanjut Iqbal Wibisono, dengan partisipasi masyarakat yang tinggi, berarti pembelajaran demokrasi akan memiliki makna besar dalam pembangunan di provinsi itu, khususnya dalam memilih pemimpin di Jateng. “Apalagi, salah satu tugas gubernur adalah membangun kesejahteran masyarakat, termasuk meminimalkan angka kemiskinan,” kata Iqbal yang pernah sebagai Ketua Komisi E (Bidang Kesra) DPRD Provinsi Jateng itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif