Soloraya
Rabu, 14 Februari 2018 - 00:35 WIB

PILKADA 2018 : Begini 2 Pasangan Calon Peserta Pilkada Karanganyar Memaknai Nomor Urut Mereka

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pasangan cabup-cawabup, Rohadi Widodo-Ida Retno Wahyuningsih, mengendarai traktor menuju Kantor DPRD Karanganyar, Selasa (13/2/2018). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Pasangan cabup-cawabup Karanganyar  sudah mendapat nomor urut masing-masing yang diundi, Selasa (13/2/2018).

Solopos.com, KARANGANYAR — Gedung Paripurna DPRD Karanganyar sudah dipenuhi massa, Selasa (13/2/2018) pukul 09.00 WIB. Massa di dalam ruangan itu terbagi menjadi dua kelompok, yakni pendukung pasangan calon Rohadi Widodo-Ida Retno Wahyuningsih dan pendukung Juliyatmono-Rober Christanto.

Advertisement

Sekitar 50 orang kompak mengenakan kemeja atau kaus bertuliskan Rohadi Widodo-Ida Retno Wahyuningsih. Sekitar 50 orang lainnya mengenakan kemeja atau kaus bertuliskan Juliyatmono-Rober Christanto. Kehadiran para pendukung itu mewarnai rapat pleno terbuka pengundian nomor urut pasangan calon peserta Pilkada Karanganyar 2018.

Kedua kelompok pendukung langsung terlibat perang yel-yel saat pasangan calon Rohadi Widodo-Ida Retno Wahyuningsih serta Juliyatmono-Rober Christanto memasuki Gedung Paripurna DPRD Karanganyar. Para pendukung Rohadi Widodo-Ida Retno Wahyuningsih menyanyikan lagu berlirik “di sini Roda, di sana Roda, di mana-mana Rohadi-Ida.”

Advertisement

Kedua kelompok pendukung langsung terlibat perang yel-yel saat pasangan calon Rohadi Widodo-Ida Retno Wahyuningsih serta Juliyatmono-Rober Christanto memasuki Gedung Paripurna DPRD Karanganyar. Para pendukung Rohadi Widodo-Ida Retno Wahyuningsih menyanyikan lagu berlirik “di sini Roda, di sana Roda, di mana-mana Rohadi-Ida.”

Baca:

Sedangkan pendukung Juliyatmono-Rober Christanto juga menyanyikan “iwak peyek-iwak peyek sambal teri/sambel wader, enom tuwek-enom tuwek nyoblos Pak Yuli/Mas Rober.”

Advertisement

Perang yel-yel antarpendukung juga terjadi di luar Gedung Paripurna DPRD Karanganyar. “Mohon tenang, sebentar, sebentar. Acara kami lanjutkan kembali,” kata Sri Handoko Budi Nugroho, di sela-sela pengundian nomor urut.

Pengundian nomor urut diawali dengan pengambilan pengundian urutan siapa yang berhak mengambil nomor urut kali pertama. Hal itu dilakukan masing-masing calon wakil bupati (cawabup).

Sedangkan pengambilan nomor urut dilakukan calon bupati (cabup). Hasil dari pengundian itu, Rohadi Widodo-Ida Retno Wahyuningsih memperoleh nomor urut 1 dan Juliyatmono-Rober Christanto memperoleh nomor urut 2.

Advertisement

Melihat pengundian nomor urut rampung, para pendukung kembali terlibat perang yel-yel. Kali ini, suara masing-masing pendukung semakin lantang. Sembari meneriakkan yel-yel, masing-masing pendukung juga membawa alat peraga pendukung.

“Nomor 1 adalah tanda kemenangan. Juaranya pasti nomor 1. Kami siap meraih kemenangan di pilkada,” kata Rohadi Widodo didampingi Ida Retno Wahyuningsih.

Juliyatmono mengaku nomor urut 2 diperoleh saat pengundian nomor urut sudah sesuai harapannya bersama Rober Christanto. “Dua itu maknanya keseimbangan. Ada dunia dan ada akhirat. Dalam syahadat itu kan juga harus dua kalimat syahadat. Filosofi angka 2 ini adalah Allah SWT mengamanatkan untuk dua periode,” kata Juliyatmono didampingi Rober Christanto.

Advertisement

Sebelum mengikuti pengundian nomor urut, pasangan Juliyatmono-Rober Christanto yang datang lebih awal ke DPRD Karanganyar mengayuh sepeda angin alias ngonthel. Juliyatmono-Rober Christanto menilai sepeda merupakan transportasi rakyat sekaligus simbol perjuangan rakyat.

Juliyatmono-Rober Christanto ingin berjuang gigih dengan merangkul seluruh elemen masyarakat di Bumi Intanpari. Sedangkan pasangan calon Rohadi Widodo-Ida Retno Wahyuningsih datang ke DPRD Karanganyar dengan menumpang traktor.

Rohadi Widodo-Ida Retno Wahyuningsih menilai traktor sebagai simbol kerakyatan. Di antara filosofi traktor itu, yakni mengolah masyarakat menjadi lebih baik dari mata pencaharian, kehidupan, dan yang lainnya.

Pelaksanaan pengundian nomor urut berlangsung aman meski kedua pendukung terlibat perang yel-yel. Aparat keamanan sengaja memisahkan kedua pendukung guna menghindari gesekan di tingkat pendukung.

“Aman terkendali. Masing-masing calon kan berkomitmen saling menjaga iklim kondusif. Mestinya, para pendukung juga demikian. Harus saling menjaga kebersamaan dan kesantunan meski berbeda dukungan,” kata Kabagops Polres Karanganyar, Kompol Sony Suharna, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Henik Maryanto.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif