Soloraya
Rabu, 14 Februari 2018 - 22:35 WIB

IMLEK 2018 : Video Mapping dan Kolaborasi Drum-Tambur Batal, Hanya Liong Fosfor Ramaikan Pasar Gede Solo

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tarian Liong menghibur detik-detik pesta kembang api menyambut tahun baru Imlek, Jumat (27/1/2017) malam di Pasar Gede Solo. (M Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Panitia Bersama Imlek 2018 batal menyuguhkan video mapping dan kolaborasi permainan drum-tambur di Pasar Gede Solo.

Solopos.com, SOLO — Panitia Bersama Imlek 2018 batal menyuguhkan pentas kolaborasi permainan drum dan tambur serta sajian video mapping dengan mengambil latar belakang bangunan Pasar Gede pada perayaan malam Tahun Baru Imlek 2018, Kamis (15/2/2018) malam.

Advertisement

Panita kemungkinan hanya akan menampilkan aksi liong fosfor sebagai pengganti pesta kembang api dan petasan dalam perayaan Tahun Baru Imlek. Salah seorang Panitia Bersama Imlek 2018, Henry Susanto, memastikan sajian video mapping dengan mengambil latar belakang bangunan Pasar Gede urung dilaksanakan tahun ini.

Dia menjelaskan alasan sajian tersebut batal karena kurangnya waktu persiapan. Henry mengatakan paling tidak panitia membutuhkan waktu dua bulan untuk mempersiapkan sajian video mapping. Sedangkan panitia tidak punya waktu persiapan selama itu mengingat Pemerintah Kota (Pemkot) Solo baru memberikan imbauan tidak mengadakan pesta kembang api dan petasan pada pertengahan Januari lalu.

Panitia sejak awal lebih mempersiapkan diri untuk menggelar pesta kembang api dan petasan saat Tahun Baru Imlek. “Pesta kembang api sudah pasti tidak kami gelar, kan tidak boleh sama pemerintah. Rencananya kami ganti dengan pertunjukan lain, salah satunya yakni video mapping. Namun, karena waktunya mendesak, sajian itu pun batal kami gelar. Mungkin bisa untuk Tahun Baru Imlek tahun depan,” jelas Henry saat diwawancara Solopos.com, Rabu (14/2/2018).

Advertisement

Baca:

Henry menyebut panitia juga sempat berencana menggelar pentas kolaborasi permainan drum dan tambur. Namun, rencana itu sekarang hampir pasti batal karena alasan keterbatasan tempat. Panitia kesulitan mendapatkan tempat di kawasan Pasar Gede yang pas untuk mendirikan panggung besar guna pertunjukan kolaborasi itu.

Henry menyampaikan panitia untuk sementara ini baru bisa menjamin pentas liong fosfor yang sudah pasti diadakan. Ketua Panitia Bersama Imlek 2018, Sumartono Hadinoto, juga menyampaikan pertunjukan kolaborasi antara permainan drum dan tambur mesti dibatalkan tahun ini karena alasan keterbatasan lahan di kawasan Pasar Gede.

Advertisement

“Awalnya memang panitia mengupayakan adanya pembunyian drum dan tambur. Tapi untuk tahun ini belum bisa dilakukan mengingat kebutuhan lokasi yang cukup luas untuk memosisikan ratusan pemain drum dan tambur itu,” jelas Sumartono.

Meski tanpa pesta kembang api maupun pertunjukan kolaborasi drum dengan tambur, Sumartono menilai perayaan Tahun Baru Imlek 2018 akan tetap meriah. “Kami yakin kemeriahan tidak akan berkurang sedikit pun. Soalnya perayaan Tahun Baru Imlek ini kan terdiri dari serangkaian acara selama sebulan penuh. Jadi masyarakat dijamin masih bisa merasakan kemeriahannya sampai akhir Februari ini. Kemarin malam misalnya, kami juga menggelar prosesi penutupan Solo Imlek Fair dengan Festival Nasi Liwet,” tutur Sumartono.

Seperti pada tahun-tahun sebelumnya, perayaan Tahun Baru Imlek 2018 digelar di kawasan Pasar Gede. Ketua Grebeg Sudiro 2018, Bul Hartomo, menyampaikan dalam setiap perayaan Tahun Baru Imlek bakal disediakan panggung di selatan Tugu Jam untuk dijadikan sebagai tempat untuk pentas.

Perayaan biasanya dibuka dengan aksi barongsai. Setelah itu dilanjut dengan pentas seni yang diisi berbagai elemen masyarakat. “Masih ada pentas perkusi dari siswa sekolah, band pengiring, pembagian hadiah, dan lainnya. Berbagai sajian menarik ini kami harap bisa menarik minat masyarakat untuk hadir,” jelas Bul Hartomo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif