Soloraya
Selasa, 13 Februari 2018 - 11:15 WIB

Terdampak IPAL RSUD Semanggi, Lahan PDAM Digeser

Redaksi Solopos.com  /  Farida Trisnaningtyas  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pekerja menyelesaikan pemasangan tiang pancang seusai Ground Breaking RSUD Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, Jumat (22/12/2017). (M. Ferri Setiawan/JIBI/Solopos)

Lahan PDAM Solo digeser karena terkena proyek IPAL RSUD Semanggi.

Solopos.com, SOLO—Lahan milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Solo yang digunakan untuk instalasi pengolahan limbah lumpur Semanggi terpaksa digeser Pemkot. Hal ini lantaran terdampak proyek pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Silir, Semanggi.

Advertisement

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo Siti Wahyuningsih mengatakan pembangunan IPAL RSUD Semanggi membutuhkan lahan sekitar 400 meter. Lahan tersebut berada di sisi utara RSUD yang kini masih digunakan sebagai pengolahan limbah lumpur oleh PDAM.

“Posisi IPAL RSUD berada di lahan PDAM. Jadi  nanti lahan PDAM akan digeser,” katanya. (baca: ESPOSPEDIA : Dibangun 6 Lantai, Ini Fasilitas RSUD Semanggi Solo)

Advertisement

“Posisi IPAL RSUD berada di lahan PDAM. Jadi  nanti lahan PDAM akan digeser,” katanya. (baca: ESPOSPEDIA : Dibangun 6 Lantai, Ini Fasilitas RSUD Semanggi Solo)

Sesuai perencanaan, pembangunan IPAL sebagai pemenuhan sarana dan prasarana RSUD. Lahan tersebut akan digunakan untuk pembangunan IPAL cair. Sedangkan IPAL padat sesuai rencana dipihak ketigakan.

“Limbah padat akan diolah di luar. Jadi tidak di lokasi sana,” katanya.

Advertisement

“Jadi lahan PDAM kita tukar dengan lebih luas, dari 400 meter diganti 700 meter persegi,” katanya.

Rudy hanya menginginkan proyek pembangunan RSUD Semanggi berjalan lancar tanpa ada hambatan. Harapannya proyek pembangunan rampung akhir 2018.

Pembangunan RSUD Semanggi dikerjakan secara multiyears (tahun jamak) dengan nilai kontrak Rp192,7 miliar dan jangka waktu pelaksanaan 18 bulan terhitung sejak 8 Desember 2017 hingga 30 Mei 2019.

Advertisement

Skema pembayaran dilakukan tiga tahap, di tahun ini Pemkot mengalokasikan anggaran Rp24 miliar. Di 2018 senilai Rp99 miliar, lalu 2019 senilai Rp69 miliar.

“Kalau bisa selesai akhir 2018 itu lebih baik. Nanti dananya kita usahakan di Perubahan [APBD Perubahan] 2018, jadi tidak perlu sampai 2019,” katanya.

Rudy mengatakan pembangunan RSUD Semanggi akan membuka lapangan pekerjaan bagi warga Kota Bengawan. Setidaknya potensi serapan pekerja bisa mencapai 1.000 orang. Warga di lingkungan sekitar juga dilibatkan dalam pembangunan tersebut.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : RSUD Semanggi
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif