Jateng
Selasa, 13 Februari 2018 - 22:50 WIB

PILKADA 2018 : Rusuh, Gas Air Mata Warnai Pengundian Nomor Urut Pilgub Jateng

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bentrok antarmassa pendukung meletus saat pengambilan nomor urut pasangan calonPilgub Jawa 2018 di Hotel Patra Jasa, Semarang, Jateng, Selasa (13/2/2018) malam. (Imam Yuda S./JIBI/Semarangpos.com)

Pilkada 2018 tahap pengambilan nomor urut Pilgub Jateng diwarnai bentrok massa.

Semarangpos.com, SEMARANG — Prosesi pengambilan nomor urut pasangan calon (paslon) Pemilihan Gubernur dan wakil Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah dalam rangkaian pemilihan umum kepala daerah (pilkada) serentak 2018 di Hotel Patra Jasa, Kota Semarang, Jateng, Selasa (13/2/2018) malam, diwarnai bentrok antarmassa kedua pasangan calon, Ganjar Pranowo-Taj Yasin dan Sudirman Said-Ida Fauziyah.

Advertisement

Namun, bentrok antarkedua kelompok massa pendukung paslon pilkada atau tepatnya Pilgub Jateng 2018 itu tak berlangsung lama. Polisi yang berjaga segera meredakan keributan itu dengan melemparkan gas air mata.

Pantauan Semarangpos.com di lokasi, bentrok itu bermula saat kedua kubu saling meneriakkan yel-yel dukungan. Keadaan berubah panas saat nyanyian pendukung berubah menjadi saling ejek. Sebagian dari mereka merangsek dan saling dorong meskipun posisi mereka terpisah.

Situasi semakin ricuh saat massa saling dorong dan berhadapan langsung. Sebelum keadaan bertambah parah, aparat menembakkan gas air mata. Massa yang sempat berkerumun pun langsung kocar-kacir dan menyelamatkan diri.

Advertisement

Seorang saksi mata, Ari Widiarto, mengatakan dirinya sempat terkena gas air mata karena saat akan masuk ke ruangan terhalang massa dari pendukung pasangan calon. “Di luar sangat ramai, tapi massa pendukung saling ejek hingga ricuh,” tutur Ari saat dijumpai Semarangpos.com di Ballroom Rama Shinta Hotel Patra Jasa, Semarang, Selasa malam.

Ari menyebutkan ketegangan antarmassa pendukung paslon pada Pilgub Jateng berlangsung sekitar 20 menit. “Tapi, setelah itu kondisi mereda, setelah aparat turun tangan dan menjaga pintu masuk lebih ketat,” ujar Ari.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif