News
Selasa, 13 Februari 2018 - 23:10 WIB

Palestina Minta Dukungan Rusia Soal Status Yerusalem

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas (kiri), berjabat tangan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin (kanan), saat bertemu di Moskow, Rusia, Senin (12/2/2018). (Reuters/Maxim Shipenkov)

Palestina meminta dukungan Rusia terkait status Kota Yerusalem yang menjadi sengketa dengan Israel.

Solopos.com, MOSKOW – Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, berkunjung ke Rusia untuk meminta dukungan terkait status Kota Yerusalem. Dia bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, untuk menceritakan soal Kota Yerusalem yang saat ini diklaim sebagai milik Israel.

Advertisement

Dalam kesempatan itu, Mahmoud Abbas mengatakan pihaknya tidak bisa lagi menerima peran Amerika Serikat sebagai mediator. Dia menilai, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, adalah pihak yang tidak netral. Kehadiran Donald Trump dinilai memperkeruh konflik antara Israel dan Palestina selama ini.

“Mulai saat ini, kami menyatakan tidak akan bekerja sama lagi dengan Amerika Serikat dalam bentuk apapun. Kami menilai Amerika Serikat adalah pihak yang tidak netral. Mereka tidak cocok menjadi mediator untuk menyelesaikan konflik antara Israel dan Palestina,” kata Mahmoud Abbas saat bertemu dengan Vladimir Putin di Moskow, Rusia, Senin (12/2/2018), seperti dilansir Reuters.

Mahmoud Abbas ingin ada mediator baru yang membantu mengatasi konflik Palestina dengan Israel. Dia menilai beberapa negara yang berperan sebagai mediator selama ini tidak netral. Pernyataan ini mengundang kecaman dari Duta Besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Nikki Haley, yang menilai Palestina tidak punya nyali untuk berdamai dengan Israel.

Advertisement

Kunjungan yang dilakukan Mahmoud Abbas ini dilakukan dua pekan setelah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, ke Rusia. Seorang pakar studi Timur Tengah dari salah satu perguruan tinggi di Kanada menilai kunjungan yang dilakukan Mahmoud Abbas dilakukan untuk memastikan Rusia tidak beralih mendukung Israel. Setelah bertemu dengan Vladimir Putin, Mahmoud Abbas dijadwalkan hadir dalam pertemuan bersama Dewan Keamanan PBB 20 Februari 2018 mendatang.

 

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif