Jogja
Selasa, 13 Februari 2018 - 17:55 WIB

BENCANA KULONPROGO : 2 Kecamatan Ditetapkan Tanggap Darurat

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rumah Sumaryo yang berada di Dusun Mengger Malang, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Senin (12/2/2018). Rumah yang ia huni terdampak longsor talut setinggi sekitar 15 meter. (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Dua kecamatan di Kulonprogo dinyatakan berstatus tanggap darurat bencana

Harianjogja.com, KULONPROGO- Dua kecamatan di Kulonprogo dinyatakan berstatus tanggap darurat bencana, mulai 8-21 Februari 2018. Dua kecamatan tersebut meliputi Kokap dan Samigaluh.

Advertisement

Baca juga : Detik-Detik Longsor di Rumah Sumaryo, Pukul Kentongan tapi Kalah dengan Suara Hujan

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kulonprogo, Gusdi Hartono menjelaskan, status tanggap darurat tersebut diturunkan karena hujan deras terus mengguyur Kulonprogo hingga menyebabkan bencana longsor di kawasan perbukitan Menoreh.

Gusdi menyebutkan, sedikitnya muncul enam titik longsor di kawasan perbukitan menoreh yang telah menutup akses wisata. Titik-titik tadi meliputi Jalan Brajan – Kaliwunglon, Jalan Trayu – Suroloyo, Jalan Nyemani Sidoharjo, Jalan Nglambur – Suroloyo, Jalan Keji – Sulur, dan Jalan Bendo – Sendangsono.

Advertisement

“Untuk menangani material longsor yang menutup jalan, kami menggunakan bantuan alat berat, supaya cepat selesai. Akses jalan merupakan kebutuhan vital publik,” kata dia, Selasa (13/2/2018).

Selain mengevakuasi tanah longsor akses menuju objek wisata, di Dusun Nyemani, Desa Sidoharjo dan Jalan Keji-Sulur, Kecamatan Samigaluh, BPBD juga sedang berupaya mengevakuasi material longsor sekaligus membuka kembali akses Jalan Nglambur – Suroloyo.

Ia menjelaskan, untuk wilayah kecamatan selain Kokap dan Samigaluh, hingga kini masih ditetapkan status siaga darurat bencana. Begitu juga status siaga darurat bencana untuk seluruh wilayah Kulonprogo, yang telah ditetapkan sejak 28 November 2017 hingga 31 Maret 2018.

Advertisement

Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kulonprogo Suhardiyana mengungkapkan, selain menyebabkan akses jalan tertutup, tanah longsor juga menyebabkan enam rumah warga tertimbun material longsoran di perbukitan Menoreh.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif