Soloraya
Senin, 12 Februari 2018 - 21:35 WIB

Minim Saksi, Ini Upaya Polres Sukoharjo Ungkap 3 Pencurian Bermodus Pecah Kaca Mobil

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi kasus kejahatan dengan modus pecah kaca mobil. (Istimewa/Harian Jogja)

Ada tiga kasus pencurian dengan modus pecah kaca mobil yang saat ini menyita perhatian polisi Sukoharjo.

Solopos.com, SUKOHARJO — Tiga kasus pencurian dengan modus pecah kaca mobil yang terjadi di wilayah Sukoharjo dalam beberapa bulan terakhir membuat aparat kepolisian setempat harus putar otak. Minimnya saksi yang melihat langsung aksi pencurian itu membuat penyidik kesulitan menangkap pelakunya.

Advertisement

Ketiga kasus itu, pertama pencurian dana Desa Madegondo dengan memecah kaca mobil yang di tempat parkir Rumah Makan Mbah Karto. Peristiwa kedua menimpa Kepala SDN 1 Tawang, Weru, di Tawangsari. Ketiga menimpa seorang jemaah Salat Jumat di salah satu masjid di Kelurahan Gayam, Sukoharjo.

Penyidik Satreskrim Polres Sukoharjo mengandalkan sidik jari yang diduga milik pelaku serta mempelajari anatomi pelaku yang didapatkan dari keterangan saksi dan membandingkannya dengan pelaku yang pernah ditangkap Polres. Kasatreskrim Polres Sukoharjo AKP Rifeld Conctantien Baba mewakili Kapolres Sukoharjo AKBP Iwan Saktiadi pada Senin (12/2/2018) mengatakan tiga kejadian pencurian bermodus pecah kaca mobil di Sukoharjo semuanya terjadi siang hari.

Baca:

Advertisement

Dia meminta masyarakat lebih waspada dan berhati-hati, tidak menaruh barang berharga di mobil yang ditinggal tanpa pengawasan demi keselamatan. “[Penyidik] Masih mendalami sidik jari dan mencocokkan anatomi pelaku. Saksi-saksi sudah dimintai keterangan tetapi belum ada yang menyatakan melihat langsung. Saksi-saksi masih berupa saksi yang mendengar peristiwa terjadi bukan saksi yang melihat langsung,” katanya.

Kasatreskrim menyatakan pada peristiwa di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, ada dua saksi sementara peristiwa di Tawangsari ada tiga saksi. “Patroli ditingkatkan baik di lokasi strategis maupun di tempat-tempat ibadah. Masyarakat kami harapkan ikut terlibat pengamanan lingkungan. Jika menemui warga asing dan belum dikenal hendaknya segera melapor ke polisi. Tiga kejadian telah dilaporkan terakhir peristiwa di Gayam, Sukoharjo.”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif