News
Senin, 12 Februari 2018 - 19:15 WIB

Donald Trump Ragu Israel dan Palestina Mau Berdamai

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (JIBI/Reuters/Yuri Gripas)

Donald Trump merasa meragukan kesepakatan damai antara Israel dan Palestina tercapai.

Solopos.com, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mempertanyakan keseriusan Israel berdamai dengan Palestina. Dia ragu kedua negara yang telah sejak lama berseteru itu bersepakat damai.

Advertisement

Seperti diketahui, selama ini Amerika Serikat merupakan perantara damai antara Palestina dan Israel. Namun, Amerika Serikat dianggap terlalu berpihak kepada Israel, apalagi setelah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017 lalu. Hal itu membuat kesepakatan damai antara Israel dan Palestina kacau balau.

“Kami akan melihat apa yang terjadi nanti. Saat ini, saya merasa orang Palestina tidak mau berdamai. Dan saya juga tidak yakin bahwa Israel ingin berdamai. Tapi, kita tetap harus melihat apa yang terjadi nanti,” kata Donald Trump kepada harian lokal Israel, Israel Haryom, sebagaimana dikutip CNN, Senin (12/2/2018).

Pihak Amerika Serikat mendapat kecaman menyusul keputusan Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Sejumlah pejabat Palestina dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengutuk kebijakan Donald Trump itu.

Advertisement

Namun, hal itu sama sekali tak membuat Donald Trump resah. Dia justru meminta pihak Israel dan Palestina melakukan perundingan damai. (baca: Palestina Tolak Temui Wapres AS, Donald Trump Sewot)

“Saya rasa Israel dan Palestina harus berkompromi untuk menyelesaikan sengketa Yerusalem. Saya akan mendukung hal-hal yang disepakati kedua belah pihak,” sambung dia.

Lebih lanjut, Donald Trump mengkritik pembangunan permukiman di tepi barat Israel. Menurutnya, pembangunan itu membuat perundingan damai antara Israel dan Palestina makin alot hingga dikecam banyak pihak.

Advertisement

“Pembangunan permukiman itu menjadi salah satu kendala kesepakatan damai antara kedua belah pihak. Semestinya Israel harus lebih berhati-hati membangun permukiman tersebut,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif