News
Senin, 12 Februari 2018 - 19:36 WIB

3 Kisah Mistis Tanjakan Emen Subang

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melihat lokasi tabrakan di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018). (JIBI/Solopos/Antara/Yusup Suparman)

Kisah mistis menyelimuti Tanjakan Emen Subang.

Solopos.com, SUBANG — Sebanyak 27 orang meninggal dunia dalam kecelakaan maut di Tanjakan Emen, Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (10/2/2018) sore. Bus yang membawa rombongan wisatawan dari Kampung Legoso, Pisangan Timur, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten itu dari Bandung akan menuju Jakarta. Diduga bus mengalami rem blong.

Advertisement

Tanjakan Emen dikenal sebagai daerah lawan kecelakaan. Jalur-jalur dengan tikungan tajam dan berbelok membuatnya dikenal sebagai jalur angker. Warga sekitar justru mempercayai Tanjakan Emen diselimuti fenomena mistis.

Dilansir Liputan6.com berdasarkan situs Kotasubang, kecelakaan-kecelakaan yang terjadi di Tanjakan Emen terkait dengan tiga kisah mistis yang menyertai setiap terjadi kecelakaan di tikungan seram itu.

Baca Juga: Tanjakan Emen Jadi Topik Terpopuler

Advertisement

Kisah mistis yang pertama dikaitkan dengan kecelakaan Bus Bunga pada tahun 1969. Saat itu bus mogok di lokasi. Kernet yang bernama Emen berusaha mengganjak roda bus, namun sayanganya justru Emen tertabrak bus dan meninggal di tempat. Sejak saat itu, warga sekitar kerap melihat sosok Emen di lokasi tanjakan. Dan sejak saat itu diberi nama Tanjakan Emen.

Kisah mistis kedua terkait dengan kejadian tabrak lari di lokasi. Korban tabrak lari bernama Emen. Namun mayat Emen malah disembunyikan di pepohonan di sekitar tanjakan. Sejak saat itu arwah Emen dipercaya menuntut balas, sehingga banyak terjadi kecelakaan di lokasi tanjakan.

Kisah mistis ketiga yakni kisah sopir oplet Subang-Bandung bernama Emen. Pada 1964, oplet yang dikendarai Emen kecelakaan terbakar. Emen tewas di lokasi tanjakan. Sejak saat itu makin banyak kecelakaan terjadi di tempat yang sama.

Advertisement

Kebiasaan yang saat ini masih berlangsung. Biasanya setiap melewati Tanjakan Emen, pengguna jalan melempar koin, rokok atau menyalakan klakson agar terhindar dari bahaya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif