Jogja
Sabtu, 10 Februari 2018 - 17:23 WIB

Kelas Inspirasi Yogyakarta Rekrut Sukarelawan Multiprofesi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - KELAS INSPIRASI : Berbagi Inspirasi Untuk Menggapai Mimpi Kelas Inspirasi di DIY digelar serentak di empat kabupaten dan satu kotamadya.

Kelas Inspirasi Yogyakarta tengah berupaya merekrut ratusan sukarelawan untuk mengajar di puluhan sekolah di DIY

 

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA – Sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang pendidikan, Kelas Inspirasi Yogyakarta tengah berupaya merekrut ratusan sukarelawan untuk mengajar di puluhan sekolah di DIY. Kegiatan mengajar itu secara serentak akan dilakukan pada 23 Maret 2018 di sekolah yang sudah dipilih.

Koordinator Publikasi Kelas Inspirasi Yogyakarta Fera Anggriawardani menjelaskan, Kelas Inspirasi telah dilakukan sejak 20 Feabruari 2013, yang telah mengunjungi 100 sekolah dasar (SD) di seluruh DIY.

Selama lima kali penyelenggaraan, Kelas Inspirasi Yogyakarta telah melibatkan sekitar 1.500 orang relawan yang terdiri atas penyelenggara, pengajar, dan dokumentator.

Advertisement

Ia menambahkan, pada 2018 merupakan tahun keenam penyelenggaraan, direncanakan melibatkan 250 relawan pengajar, 125 relawan dokumentator terdiri atas fotografer dan videografer, serta 80 orang relawan penyelenggara.

“Para relawan ini akan disebar di 25 SD kabupaten/kota di DIY, pada hari Jumat, 23 Maret 2018 serentak di seluruh SD terpilih,” terangnya dalam rilis yang dikirim kepada Harianjogja.com, Jumat (9/2/2018).

Pihaknya mengusung tema Kelas Inspirasi Yogyakarta dalam Potret Sejuta Pesona yang secara khusus menyorot industri pariwisata yang terus berkembang, namun ada satu potret yang harus terus direnungkan yaitu dampak pariwisata terhadap anak-anak SD.

Advertisement

Berdasarkan survei awal tim panitia Kelas Inspirasi Yogyakarta, kata dia, terdapat salah satu sekolah di Kabupaten Gunungkidul, yang berlokasi dekat dengan tempat pariwisata dan telah merasakan dampak secara langsung pariwisata. Orientasi anak di SD tersebut berubah, bukan lagi belajar, tetapi mencari uang. Mayoritas dari mereka berpikir untuk mendapat uang dari bekerja di tempat pariwisata. Waktu luang yang mereka miliki tidak dihabiskan untuk bermain ataupun belajar seperti anak-anak pada umumnya. Perubahan orientasi itu pun membuat prestasi akademik mereka menjadi rendah.

“Mereka, pada umumnya, memiliki cita-cita yang sederhana atau cita-cita yang tidak jauh dari keseharian mereka, yaitu pekerjaan orang tua yang mayoritas sebagai nelayan, petani, dan penyedia jasa wisata, seperti tukang parkir, penjual gorengan, penjual bunga.
Sekolah dasar tersebut merupakan satu contoh kecil dari dampak pariwisata yang mempengaruhi pendidikan anak-anak baik secara langsung maupun tidak langsung,” tegasnya.

Pihaknya membuka pendaftaran relawan pengajar dan relawan dokumentator sampai 14 Febuari 2018. Semua profesional dari berbagai bidang yang sudah berpengalaman  minimal bekerja selama dua tahun dapat mendaftar untuk bergabung menjadi relawan pengajar di Kelas Inspirasi Yogyakarta. Bagi profesional dan mahasiswa tertarik bidang fotografi atau videografi dapat bergabung menjadi relawan dokumentator.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif