Jogja
Kamis, 8 Februari 2018 - 16:40 WIB

Wisatawan Pilih Jalan Tikus, Retribusi Pantai Selatan Bantul Masih Sering Bocor

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kondisi TPR Pantai Goa Cemara yang sepi wisatawan, Kamis (8/2/2018). (Rheisnayu Cyntara/JIBI/Harian Jogja)

TPR mendesak dipindahkan.

Harianjogja.com, BANTUL–Lokasi Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) yang kini berada di utara Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) seringkali mengalami kebocoran retribusi. Oleh sebab itu, wacana pemindahan TPR dan integrasinya seluruh retribusi pantai yang sempat digulirkan oleh Dinas Pariwisata (Dispar) Bantul mendesak untuk direalisasikan.

Advertisement

Ditemui di TPR Pantai Gua Cemara, salah satu petugas, Suta Akhir membenarkan hal tersebut. Menurutnya dengan empat TPR di kawasan Samas, tidak cukup efektif untuk menjaring retribusi dari para wisatawan yang berkunjung. TPR yang ia jaga misalnya, cenderung sepi karena mayoritas wisatawan lebih memilih untuk masuk melewati TPR Pantai Samas. Padahal Suta menyebut sebelum JJLS selesai dibangun, TPR di jalan tembus ke Jalan Srandakan melalui Pertigaan Sapuangin itu menjadi akses utama. Banyak wisatawan yang dahulu masuk lewat TPR yang ia jaga. “Sampai siang ini baru keluar 26 tiket,” ucapnya, Kamis (8/2/2018).

Tak hanya itu saja, Suta juga mengaku sering terjadi kebocoran retribusi di wilayahnya. Wisatawan banyak yang masuk melewati jalan tembus alias jalan tikus dari Dusun Karanganyar, Desa Srigading, Kecamatan Sanden yang berada di antara TPR Samas dan Gua Cemara. Meski menurutnya TPR baru yang terletak di selatan JJLS atau di akses masuk Pantai Gua Cemara, namun hingga kini ia belum tahu kapan akan pindah. “Lebih efektif kalau di selatan. Kebocoran bisa ditekan karena bayar retribusi sebelum masuk pantai,” imbuhnya.

Sementara itu, petugas TPR lainnya, Wahadi menuturkan TPR Gua Cemara itu baru bisa menjaring pengunjung dengan efektif pada hari-hari libur atau akhir pekan saja. Menurutnya, setiap hari Minggu atau libur pihaknya mengeluarkan tiket antara 500-600 lembar. Namun pada hari biasa, tiket yang keluar hanya berjumlah puluhan saja. “Kalau libur TPR jadi ada lima. Ditambah satu Pantai Cangkringan yang baru,” katanya. Wahadi menambahkan TPR nya sempat ramai ketika JJLS tengah dibangun dan TPR Samas ditutup sementara. Tetapi setelah itu, TPR Goa Cemara kembali sepi karena banyak wisatawan yang memilih ruas jalan yang lebih lebar. Pasalnya ruas jalan Srandakan-Sapuangin, tempatnya berjaga, tidak muat dilewati oleh bus wisata berukuran besar.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif