Soloraya
Kamis, 8 Februari 2018 - 09:15 WIB

WIRAUSAHA KLATEN: 10 Pengusaha Muda Dapat Pelatihan Bisnis Kuliner dari IIBF Klaten

Redaksi Solopos.com  /  Farida Trisnaningtyas  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pembicara menyampaikan materi dalam Seminar Accelerate BUssiness Forum di Tjokro Hotel, Klaten Tengah, Rabu (7/2/2018). (Cahyadi Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)

10 pengusaha muda dilatih bisnis kuliner oleh IIBF Klaten.

Solopos.com, KLATEN—Sebanyak 10 pengusaha muda bakal mendapat pembinaan dari Indonesia Islamic Bussiness Forum (IIBF) Klaten. Mereka bakal menerima coaching langsung dari Bambang Minarno, pemilik usaha Bakso Tengkleng Mas Bambang.

Advertisement

Sebanyak 10 orang itu akan diseleksi oleh IIBF Klaten melalui beberapa tahapan. Tahap I, peserta diminta mengisi formulir yang diberikan  panitia mengenai profil usaha yang digarap. Daftar isian itu antara lain jenis usaha, jumlah omzet per bulan, jumlah hutang jika punya, dan visi pengembangan usaha ke depan. (baca: WIRAUSAHA KLATEN : Pengrajin Jam Tangan Kayu Di Prambanan Kelimpungan, Kenapa Ya?)

“Alhamdulillah dari 100 peserta yang hadir, setengahnya mengirimkan formulir. Nanti pengirim formulir akan kami wawancarai lebih lanjut soal visi dan usaha masing-masing,” kata panitia Seminar Accelerate Bussiness Forum yang digelar IIBF Klaten, Agus Wahyudi alias Agus Langgam, di Tjokro Hotel, Rabu (7/2/2018).

Mereka yang terpilih, lanjut Agus, akan mendapatkan pembinaan dari Bambang Minarno, pemilik Bakso Tengkleng Mas Bambang, selama enam bulan. Ia menjelaskan peserta akan diajari menjalankan bisnis mulai dari branding, pemasaran, uji rasa jika itu bidang kuliner, dan lainnya.

Advertisement

“Peserta akan dipandu sampai bisa. 10 orang itu kami pandu menjadi pebisnis yang benar,” imbuh dia.

Ia menilai perkembangan usaha di Klaten relatif kondusif. Sejumlah kawasan kuliner tumbuh salah satunya di Jalan Pemuda sepanjang simpang empat Bareng hingga Simpang empat Plasa Matahari. Kendati demikian, tak sedikit ada pebisnis yang jatuh karena terjerat utang.

“Pebisnis biasanya secara tidak sadar sedang membangun utang bukan membangun kekayaan,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif