Jogja
Rabu, 7 Februari 2018 - 21:20 WIB

RSUD Prambanan Bakal Dibangun Menjadi RS Berstandar Internasional

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Direktur RSUD Prambanan Isa Dharmawidjaja (Kiri) bersama Bupati Sleman Sri Purnomo (kanan) sebelum pelaksanaan Seminar Kesehatan Kolaborasi Tenaga Kesehatan dalam Tata Laksana Stroke Akut di Hotel Sahid Jaya Jogja, Sabtu (3/2/2018). (Harian Jogja/Abdul Hamid Razak)

Rencana pengembangan RSUD Prambanan menjadi rumah sakit bertaraf internasional bakal terwujud 2019

Harianjogja.com, SLEMAN- Rencana pengembangan RSUD Prambanan menjadi rumah sakit bertaraf internasional bakal terwujud 2019. Lahan seluas 4,7 hektare sudah disiapkan oleh Pemkab.

Advertisement

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, lahan lokasi pembangunan rumah sakit tersebut merupakan tanah kas desa Madurejo. Rumah sakit yang akan dibangun itu nantinya akan mengganti bangunan RSUD Prambanan saat ini. Sebab kondisi RSUD Prambanan saat ini tidak dapat diperluas lahannya yang terbatas.

Sesuai keinginan Gubernur DIY, katanya, keberadaan rumah sakit itu nantinya diharapkan bisa mengakomodasi kebutuhan masyarakat. Mulai warga di wilayah Sleman Timur, Bantul bagian Utara dan Gunungkidul bagian Barat maupun warga Klaten.

Tahun ini diharapkan DED pembangunan rumah sakit tersebut diharapkan selesai. “Proses pembangunannya ditarget mulai 2019 mendatang,” kata Sri, beberapa waktu lalu di Babarsari, Depok.

Advertisement

Direktur RSUD Prambanan Isa Dharmawidjaja lokasi di Madurejo Prambanan menjadi pilihan Pemkab. Calon lahan lainnya di Bokoharjo dinilai tidak memenuhi persyaratan.

“Informasinya memang akan dibangun rumah sakit bertaraf internasional. Tetapi kami sebagai pengelola hanya mengikuti saja prosesnya,” jelasnya kepada Harianjogja.com.

Dijelaskan dia, dengan luas 4,7 hektare rumah sakit tersebut nantinya menjadi salah satu rumah sakit terluas di wilayah DIY. Menurut rencana, rumah sakit tersebut dikonsep sebagai rumah sakit sehat ramah lingkungan.

Advertisement

Lokasinya akan dipenuhi perindang dan taman. “Rencana hanya dua lantai. Tidak bisa lebih dari itu karena tekstur tanahnya tidak memungkinkan,” ujarnya.

Meski lokasinya berada di tengah-tengah antara jalan Piyungan dan Prambanan, namun Isa tidak mempermasalahkan. Alasannya, tidak mudah mendapatkan luas lahan seperti itu di DIY. Selain itu juga, akses atau jalan masuk ke rumah sakit juga sudah ideal.

Sekadar diketahui, pada 2019 mendatang Pemkab juga menfokuskan program pembangunan di wilayah Sleman Timur pada 2019 mendatang.

Sejumlah pembangunan berskala besar sedang disiapkan, seperti rumah sakit RSUD Prambanan dan tempat pembuangan akhir (TPA). Selain itu, Pemkab juga akan mengembangkan sektor wisata bekerjasama dengan Pemprov DIY.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif