News
Rabu, 7 Februari 2018 - 22:45 WIB

PBB Minta Perang Suriah Dihentikan Demi Kemanusiaan

Redaksi Solopos.com  /  Septina Arifiani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengungsi Suriah (Reuters)

PBB meminta perang Suriah dihentikan demi kemanusiaan.

Solopos.com, DAMASKUS – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meminta perang di Suriah dihentikan. Mereka berharap pihak yang terlibat konflik melakukan gencatan senjata untuk mengurangi penderitaan warga sipil Suriah.

Advertisement

Imbauan ini disampaikan menyusul serangan udara Suriah dan Rusia, Selasa (6/2/2018). Serangan yang dilancarkan di wilayah pemberontak Suriah dekat Kota Damaskus membuat jumlah korban bertambah. PBB khawatir kondisi seperti ini segera dihentikan agar bantuan dan evakuasi korban bisa dilakukan. Menurut catatan PBB, ada tujuh wilayah rawan yang menjadi sasaran serangan Turki.

“Selama dua bulan terakhir kami tidak bisa mengirim bantuan ke daerah rawan konflik. Jika keadaan ini terus terjadi, maka warga sipil bakal semakin menderita. Saat ini, ada lebih dari 13 juta orang yang hidup menderita di Suriah,” kata Koordinator Kemanusiaan PBB di Suriah, Panos Moumtzis, seperti dilansir The Guardian, Rabu (7/2/2018).

Baca juga:

Advertisement

Pamos Moumtzis meminta pihak yang terlibat konflik melakukan gencatan senjata setidaknya selama satu bulan. Saat ini, pakar kejahatan perang PBB tengah menyelidiki beberapa laporan tentang dugaan penggunaan gas beracun dalam serangan yang menewaskan warga sipil di Kota Saraqeb, barat laut Privinsi Idib, dan Douma di Ghouta Timur, pinggiran Damaskus. Namun, pemerintah Suriah menyangkal tudingan tersebut.

Mengingat keadaan yang sangat berbahaya itu, warga yang tinggal di kawasan Idib diminta mengungsi ke tempat yang lebih aman. Sebab, pihak PBB khawatir serangan ini akan terus berlanjut dan membuat banyak orang menjadi korban. Serangan udara yang dilakukan pihak Suriah dan Rusia ke wilayah pemberontak merupakan balasan atas ditembak jatuhnya jet tempur Sukhoi Su-25 di dekat Kota Saraqeb, akhir pekan lalu. Pilot pesawat yang dikabarkan masih hidup sengaja meledakkan granat agar tidak ditangkap pemberontak.

Perang Suriah yang berlarut-larut ini dimulai dari demonstrasi jalanan melawan pemerintah Presiden Bashar Al Assad pada tahun 2011. Selama ini, Presiden Bashar Al Assad meminta bantuan kekuatan militer Iran dan pasukan tempur Rusia untuk melawan pemberontakan militan di Suriah.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif