Soloraya
Rabu, 7 Februari 2018 - 19:15 WIB

Duh, Lahan Pertanian di Solo Tinggal 82 Hektare

Redaksi Solopos.com  /  Farida Trisnaningtyas  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dandim 0735/ Surakarta Letkol Inf Ali Akhwan, (dua dari kanan) memanen padi jenis Ciherang jumbo di kawasan perum Indah Kampung Karangasem RW 007, Karangasem, Laweyan, Rabu ( 7/2/2018). (Muhammad Ismail/JIBI/SOLOPOS)

Lahan pertanian di Solo hanya 82 hektare.

Solopos.com, SOLO—Kodim 0735/Solo mencatat jumlah lahan pertanian di Solo tahun 2018 masih tersisa 82 hektare. Minimnya lahan pertanian ini membuat Solo selalu menggantungkan pasokan beras dari daerah lain di Soloraya.

Advertisement

Kodim 0735/Solo pun berupaya untuk mendongkrak sektor pertanian ini dengan menggandeng para petani. Setidaknya upaya ini dilakukan untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.

Dandim 0735/Solo, Letkol Inf Ali Akhwan, mengungkapkan Kodim bersama kelompok petani di Solo bekerja sama di bidang pertanian.

Advertisement

Dandim 0735/Solo, Letkol Inf Ali Akhwan, mengungkapkan Kodim bersama kelompok petani di Solo bekerja sama di bidang pertanian.

“Kami memiliki kelompok tani yang menjadi binaan Kodim. Kelompok tani tersebut tersebar di Mojosongo, Sumber, dan Karangasem,” ujar Ali saat ditemui wartawan disela panen raya padi padi jenis Ciherang jumbo di kawasan perum Indah Kampung Karangasem RW 007, Karangasem, Laweyan, Rabu ( 7/2/2018). (baca: Jaga Fisik dan Disiplin, Kodim 0735/Solo Terapkan Program Minggu Militer)

Ali menjelaskan lahan pertanian sebanyak 82 hektare di Solo tersebar di tiga kelurahan. Lahan pertanian terbanyak berada Karangasem dengan presentase sekitar 50%. Lahan pertanian yang ada sekarang sangat minim dibandingkan daerah lain.

Advertisement

Pihaknya berusaha semaksimal mungkin mempertahankan lahan pertanian 82 hektare ini. Petani dan Kodim tidak ingin lahan pertanian ini beralih fungsi menjadi perumahan atau rumah makan.

“Kami sudah memberitahu kepada Pemkot Solo agar mempertahankan lahan ini. Di Solo masih ada warga yang bekerja sebagai petani sehingga harus dilindungi. Jangan sampai petani ini kehilangan pekerjaanya,” imbuhnya.

Ali menjelaskan masih ada cara untuk meningkatkan lahan pertanian di Solo dengan memanfaatkan lahan tidur. Kodim mendata ada sekitar 1 hektare lahan tidur yang bisa ditanami padi. Salah satu lahan tersebut diketahui milik Bank Indonesia (BI) Solo.

Advertisement

Di sisi lain, sebagian besar kelompok tani ini hanya menyewa lahan dari orang lain untuk ditanami padi. Hasil panen dibagi berdua sesuai dengan kesepakatan bersama.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Bulak Indah Karangasem, Paiman, mengaku bersyukur bisa panen padi meskipun cuacanya tidak menentu.

“Lahan pertanian yang dikelola Kelompok Petani Bulak Indah sekitar 2.300 meter persegi. Hasil padi yang dihasilkan sekitar 1,5 ton,” jelasnya.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Kodim 0735/Solo
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif