Jogja
Rabu, 7 Februari 2018 - 23:40 WIB

Ahli Pertambangan Jepang Latih Dosen dan Mahasiswa STTNas

Redaksi Solopos.com  /  Bhekti Suryani  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua STTNas Ircham (ketiga dari kanan) berfoto bersama dengan para pemateri asal Jepang dalam pelaksanaan pelatihan pertambangan. (Istimewa)

Pelatihan merupakan hasil kerja sama dua negara.

Harianjogja.com, SLEMAN–Puluhan dosen dan mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNas) Jogja mendapatkan pelatihan dari pakar pertambangan asal Jepang dalam kegaiatan Training International, Project for Overseas Transfer of Voal Minning Technology sejak Selasa (6/2/2018) hingga Kamis (8/2/2018). Pelatihan itu merupakan komitmen dua negara untuk saling membantu meningkatkan kualitas pendidikan, salah satunya terkait pertambangan.

Advertisement

Kegiatan ini digelar oleh Pusat Sumber Daya Mineral Batubara dan Panas Bumi Kementerian ESDM yang bekerja sama dengan Perusahaan Nasional Minyak Gas dan Logam Jepang.

Ketua STTNas Ircham menjelaskan  kampusnya dipilih oleh Kementerian ESDM sebagai salah satu dari 12 perguruan tinggi di Indonesia yang diberikan pelatihan pertambangan dengan menghadirkan pakar kelas internasional. Pihaknya telah mendorong para dosen dan mahasiswa yang diikutsertakan dalam pelatihan untuk menyaring ilmu dan wawasan yang diberikan narasumber, sehingga dapat memberikan manfaat ke depannya dalam menghasilkan sumber daya manusia di bidang pertambangan.

“Dunia pertambangan erat kaitnnya dengan perkembangan teknologi, karena dalam praktiknya selalu menggunakan teknologi. Jumlah peserta yang mengikuti ada 40 orang, terdiri dosen dan mahasiswa,” terangnya dalam rilis kepada Harianjogja.com, Rabu (7/2/2018).

Advertisement

Ia menambahkan, sumber daya mineral di Indonesia sangat besar. Pengelolaannya pun harus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Sehingga penguatan SDM bidang tambang harus ditingkatkan, salah satunya melalui pelatihan dengan menghadirkan pakar.

“Dengan SDM yang berkualitas dalam menangani tambang sehingga negara kita dapat bersaing pengelolaannta dengan negara lain. Tambang bisa dikelola sendiri untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ujar dia.

Ahli Tambang dari Perusahaan Nasional Minyak Gas dan Logam Jepang Shimoda mengatakan pelatihan itu digelar merupakan kesepakatan antarkedua negara. Melalui program itu ada alih teknologi antara Indonesia dengan Jepang di bidang geologi. Apalagi, kata dia, ada sejumlah persamaan kondisi geologis antara Jepang dan Indonesia. Sehingga sejumlah teknologi yang dipakai di Jepang memiliki kecocokan jika diterapkan di Indonesia.

Advertisement

“Kami sangat fokus untuk penanganan kondisi geologis di Indonesia. Program alih teknologi ini memungkinkan dilakukan karena ada sejumlah kesamaan,” tegasnya. (*)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif