Jogja
Minggu, 4 Februari 2018 - 21:20 WIB

Tanah Ambles Ancam Empat KK di Kulonprogo

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tanah sepanjang sekitar 500 meter di Dusun Gerpule, Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, ambles sedalam 25 meter, Sabtu (3/2/2018). (Harian Jogja/Uli Febriarni)

Warga khawatir akan terjadi longsor

Harianjogja.com, KULONPROGO-Tanah sepanjang sekitar 500 meter di Dusun Gerpule, Desa Banjarharjo, Kecamatan Kalibawang, ambles sedalam 25 meter, Sabtu (3/2/2018). Empat kepala keluarga (KK) yang menghuni tiga rumah di sekitar lokasi tersebut terancam potensi longsor susulan.

Advertisement

Empat KK yang terancam longsor tersebut yakni Jemadi, 54, Widodo, 53, Sugeng Raharjo, 54, dan Ngatinem, 75. Amblesnya tanah tersebut diawali adanya retakan berbentuk pola tapal kuda sejak dua tahun lalu.

Pergerakan tanah mulai terjadi secara signifikan setelah memasuki musim penghujan pada November 2017. Rumah Jemadi sudah direlokasi secara mandiri dua bulan lalu karena letaknya berada di atas retakan tanah, sedangkan rumah tiga KK lainnya dalam kondisi rawan karena letaknya tepat berada di samping amblasnya tanah.

Ngatinem mengaku mulai mengungsi ke rumah tetangganya pada Sabtu malam, karena takut akan potensi longsor susulan. Bahkan pada malam itu ia sampai tidak bisa tidur karena takut. Menurutnya, dengan mengungsi mereka bisa mendapatkan tempat lebih aman apabila terjadi longsor susulan.

Advertisement

“Letak rumah saya ada di sisi retakan sebelah bawah. Karena masih takut, tadi malam sampai tidak bisa tidur. Saya berharap agar pemerintah segera bertindak untuk menangani kejadian ini,” kata Ngatinem, Minggu (4/2/2018) pagi.

Widodo menyatakan, amblesnya tanah terjadi setelah hujan deras dan diawali suara gemuruh. Uap dan air dari dalam tanah sempat menyeruak ke permukaan saat tanah tersebut ambles. Dia saat itu, kebetulan sedang berada di lokasi bersama warga lainnya untuk memantau keadaan. Saat bersamaan, mereka langsung mencari lokasi aman.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulonprogo Gusdi Hartono menyatakan, sudah melakukan assessment atas kejadian itu. Namun, ia tidak bisa memutuskan langsung perihal kemungkinan relokasi bagi rumah warga terdampak karena memerlukan kajian terlebih dahulu. “Untuk sementara kami mengimbau agar warga lebih waspada, masih kerap turun hujan lebat,” tuturnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif