Jogja
Sabtu, 3 Februari 2018 - 18:20 WIB

Lomba Tari Tradisional Ini Harus Cantumkan Nama Pencipta Tarian

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lomba Seni Tari Tradisi, Klasik, dan Kreasi Baru di Rooftop Seven Sky Lippo Mall pada Sabtu (3/2/2018). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Ratusan anak mengikuti Lomba Seni Tari Tradisi, Klasik, dan Kreasi Baru di Rooftop Seven Sky Lippo Mall

Harianjogja.com, JOGJA-Ratusan anak mengikuti Lomba Seni Tari Tradisi, Klasik, dan Kreasi Baru di Rooftop Seven Sky Lippo Mall pada Sabtu (3/2/2018). Peserta datang dari berbagai daerah di DIY dan Jawa Tengah.

Advertisement

Dalam lomba kali ini, peserta diwajibkan mencantumkan nama pencipta tari yang dibawakan. Nella Adias Woro, ketua panitia sekaligus kreator acara ini mengatakan ketentuan ini memang terasa berbeda dibandingkan lomba serupa yang biasanya hanya mencantumkan judul tari.

Tujuannya agar pencipta tari tersebut juga dikenal oleh generasi muda.

“Banyak anak menari tapi tidak tahu penciptanya, kan memprihatinkan,” katanya kepada Harianjogja.com ditemui di lokasi.

Advertisement

Kerapkali yang lebih dikenal adalah guru tari bersangkutan padahal bukan penciptanya langsung. Hal ini menurutnya sangat berbeda dengan kondisi dahulu di mana para penari sangat mengetahui para pencipta tarian yang dibawakannya.

Lomba tari ini juga diharapkan bisa membantu melestarikan budaya lokal. Terlebih lagi, para peserta berusia mulai dari tiga tahun sampai dengan 25 tahun. Perlombaan ini juga diramaikan dengan berbagai stan makanan termasuk Bakso Pintar milik Nella.

Peserta juga diminta memposting penampilan mereka di instagram dengan bakso rempah itu dan ditandai ke akun milik juru rias pengantin ini.

Advertisement

Sedikitnya 280 peserta mengikuti lomba yang dibagi menjadi 90 kategori ini. Para juara nantinya akan diberikan uang pembinaan dan piala. Sedangkan para juri diambil dari kalangan akademisi maupun praktisi yang sudah berpengalaman.

Berikutnya, Nella berharap perlombaan serupa bisa digelar dengan skala nasional agar dampak yang dirasakan juga lebih luas.

Sementara itu, salah satu orang tua peserta, Endah dari Moyudan mengatakan baru pertama kalinya anaknya mengikuti lomba di atap gedung perbelanjaan ini.

Putrinya yang berusia lima tahun, Kesya, sedianya akan tampil tunggal membawakan tari kreasi berjudul Candek Ayu. “Nambah pengalaman aja, anak saya juga enggak takut,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif