Soloraya
Sabtu, 3 Februari 2018 - 13:15 WIB

HUT KOTA SOLO: Hikam Klaim Logo HUT ke-273 Kota Solo Buatannya Bukan Plagiat

Redaksi Solopos.com  /  Farida Trisnaningtyas  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo pemenang HUT ke-273 Kota Solo/Surakarta.go.id

Pemenang lomba Logo HUT ke-273 Kota Solo, Hikam Abqory, membatah karyanya sebagai plagiat.

Solopos.com, SOLO—Pemenang lomba Logo HUT ke-273 Kota Solo, Hikam Abqory, membantah atas tuduhan karyanya sebagai plagiat. Hal itu ia sampaikan saat ditemui Solopos.com di tempat tinggalnya di Kelurahan Pajang, Laweyan, Jumat (2/2/2018) sore.

Advertisement

Siswa jurusan IT SMKN 2 Solo itu menjelaskan dalam logo yang ia buat, ada gambar dan angka 273. Sejatinya, itu tidak semuanya adalah gambar vektor. (baca: Karnaval Boyong Kedhaton Puncaki HUT Kota Solo)

Bagian logo Bima yang dianggap sebagai gambar sebenarnya adalah font atau jenis huruf Javanese Art. Ia mengakui memang mendapatkan font tersebut dari Google.

“Google kan memang sumber dari banyak hal. Karena itu font, maka itu bisa diakses siapa saja,” terang siswa yang mewakili Kota Solo dalam Lomba Kompetensi Siswa tingkat Provinsi Jawa Tengah bidang web design and development pada November 2017 lalu.

Advertisement

Ia mengatakan dalam font tersebut terdapat gambar bunga, batik, rumah dan lainnya. Kemudian, gambar gong yang dianggap plagiat ia jamin keliru.

“Gambar gong saya buat sendiri. Kalau disamakan dengan yang beredar di Google, ada perbedaan di bagian gambar tali penggantungnya. Kalau yang di Google hampir nyambung. Punya saya agak melebar,” kata siswa yang juga menjuarai Lomba Kompetensi Siswa se-Solo bidang web design and development itu.

Ia menyatakan logo itu bukan plagiat. Bagian yang ia ambil dari font Javanese Art hanya hanya menjadi unsur dari logo, bukan seluruh logo.

Advertisement

Hikam mengaku santai menyikapi banyaknya suara miring atas hasil lomba tersebut. Bahkan ia sudah menyiapkan naskah klarifikasi jika diperlukan.

“Saya sudah berencana memberi klarifikasi pada 17 Februari 2018 saat penyerahan hadiah. Kalau heboh, saya ingin jelaskan dengan buka Corel Draw,” kata siswa yang memenangi Lomba Desain Poster Digital se-SMKN 2 Solo tahun lalu itu.

Ayah Hikam, Budi, berpendapat tak ada karya murni yang bisa dihasilkan manusia saat ini. Ia menilai penilaian logo bukan pada bagian per bagian, tetapi secara keseluruhan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif