Jatim
Sabtu, 3 Februari 2018 - 15:05 WIB

Erupsi Gunung Agung Mereda, Ini Dampaknya untuk Jatim

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Asap keluar dari kawah Gunung Agung yang masih berstatus awas di Pos Pengamatan Gunung Api Agung, Desa Rendang, Karangasem, Bali, Selasa (23/1/2018). (JIBI/Solopos/Antara/Nyoman Budhiana)

Kunjungan wisman ke Jatim turun.

Solopos.com, SURABAYA — Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Jawa Timur (Jatim) selama Desember 2017 turun 5,02% setelah Gunung Agung Bali berangsur normal.

Advertisement

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim Teguh Pramono mengatakan penurunan kunjungan wisman diduga karena Gunung Agung yang sempat meletus pada November 2017 telah berangsur normal dan penerbangan di Bandara Ngurah Rai Bali telah dibuka kembali.

“Selama November memang kunjungan di Jatim melalui bandara Juanda melonjak karena banyak penerbangan tujuan Bali yang mengalihkan penerbangan ke Jatim karena erupsi Gunung Agung,” jelasnya saat rilis Berita Resmi Statistik, Kamis (1/2/2018).

Kondisi tersebut, kata Teguh, juga berdampak pada tingkat hunian kamar (TPK) hotel di Jatim yang pada November tahun lalu meningkat. Pada Desember 2017, TPK hotel Jatim mencapai 63,46%.

Advertisement

“Kalau dilihat pada bulan Oktober-November 2017 TPK hotel memang naik masing-masing 53%-61%. Jadi ada pengaruh juga dari lestusan Gunung Agung, bisa juga menginap hanya satu hari lalu lanjut ke Bali lewat jalur darat,” imbuhnya.

Adapun jumlah kunjungan wisman ke Jatim pada Desember 2017 tercatat mencapai 22.422 kunjungan atau turun 5,02% dibandingkan November 2017 yakni 23.607 kunjungan.

Meski begitu, secara kumulatif, kunjungan wisman ke Jatim selama Januari-Desember 2017 yakni mencapai 239.411 kunjungan atau naik 8,54% dibandingkan kunjungan wisman periode 2016 yang hanya 220.570 kunjungan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif