Jogja
Jumat, 2 Februari 2018 - 07:20 WIB

Tahun Ini, Ditarget Delapan SSB Terbentuk di Sleman

Redaksi Solopos.com  /  Kusnul Istiqomah  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Logo Kabupaten Sleman. (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Mitigasi bencana membutuhkan partisipasi berbagai pihak

Harianjogja.com, SLEMAN-Sebanyak delapan Sekolah Siaga Bencana (SSB) akan dibentuk tahun ini. Pembentukan SSB tersebut dinilai penting sebagai bentuk mitigasi bencana.

Advertisement

Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun mengatakan, mitigasi bencana membutuhkan partisipasi berbagai pihak. Bukan hanya relawan kebencanaan, tetapi juga seluruh komponen masyarakat termasuk di antaranya para pelajar.

“Dibutuhkan partisipasi dari semua pihak, ada unsur pemerintah, masyarakat dan pengusaha dalam penanggulangan bencana,” katanya saat Gladi Lapang pembentukan SSB di Sekolah Menengah Akhir Negri (SMAN) 1 Ngemplak, Kamis (1/2/2018).

Dia berharap, para pelajar juga memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi bencana. Dengan begitu, saat terjadi bencana mereka sudah siap menghadapi sehingga jatuhnya koran jiwa dapat diantisipasi. “Tahun ini, kami rencanakan membentuk delapan SSB,” ujarnya.

Advertisement

Pembentukan delapan SSB tahun ini melengkapi 46 SSB yang dibentuk sebelumnya. Agar mitigasi dapat memberikan manfaat yang optimal, Muslimatun mengimbau seluruh pihak memiliki kesadaran untuk memberi pemahaman mitigasi kepada anak didik atau para pelajar.

“Ini penting karena Sleman memiliki potensi risiko bencana yang banyak baik akibat faktor alam maupun faktor lainnya,” katanya.

Kepala BPBD Sleman Joko Supriyanto menjelaskan, setidaknya ada tujuh ancaman bencana di Sleman yakni erupsi Gunung merapi, banjir, angin puting beliung, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hingga gempa bumi. “Kami terus membangun sinergi dengan berbagai elemen agar bisa mewujudkan masyarakat yang tanggap dan tangguh menghadapi bencana,” ujar Joko.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif