SOLOPOS.COM - Pasoepati meleparkan strimer dan menaburkan potongan kertas dari tribun stadion Manahan saat laga antara Persis melawan PSPS Pekanbaru, Jumat (6/10). (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)
Kongres Pasoepati batal digelar pada pekan ini.
Solopos.com, SOLO – Kongres ke-VII Pasoepati yang sedianya digelar pada Minggu (4/2/2018) ditunda pada Minggu (18/2/2018) mendatang.
Penundaan kongres selama dua pekan itu merupakan hasil keputusan rapat presidium di RM Barokah Palur pada Selasa (30/1/2018) malam WIB. Presidium yang diberi mandat untuk menyusun amandemen perubahan AD/ART dan draf tata tertib kongres merasa belum bisa bekerja maksimal jika hanya diberi waktu kurang dari sepekan.
“Presidium harus mempersiapkan Kongres Pasoepati 2018 berjalan lancar, demokratis dan menghasilkan draf keputusan-keputusan yang baik. Tidak mungkin itu dipersiapkan hanya hanya dalam waktu sepekan,” kata Ketua Presidium Prapto Koting saat berbincang dengan Solopos.com di Palur, Karanganyar, Rabu (31/1/2018).
Penundaan kongres, kata Prapto, juga dikarenakan faktor ketidakhadiran Presiden Pasoepati Bimo Putranto pada hari H pelaksanaan. Menurut Prapto, kongres tidak mungkin digelar saat Presiden Pasoepati yang akan menyampaikan laporan pertanggungjawaban masih berada di luar negeri.
“Kebetulan pada 3-4 Februari 2018 juga ada perhelatan babak delapan besar Piala Presiden di Stadion Manahan. Diharapkan Pasoepati bisa menjalin silaturahmi dengan sesama suporter dari tim lain,” kata Prapto.
Prapto menjelaskan pembahasan amandemen perubahan AD/ART dan tata tertib kongres akan melibatkan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum (FH) Universitas Sebelas Maret (UNS).
“Kami sudah menyusun jadwal kegiatan Presidium Pasoepati. Pada 31 Januari-4 Februari membahas draf AD/ART, sementara pada 5-7 Februari pembahasan draf tata tertib kongres. Jika memungkinkan, pembahasan draf AD/ART dan draf tata tertib kongres ini akan dilakukan di Laboratorium Hukum FH UNS,” terang Prapto.