Sport
Kamis, 1 Februari 2018 - 16:55 WIB

Fighter Asal Sragen Coba Keberuntungan di One Pride MMA

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Baihaqi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Heri Suwita Negara (Istimewa/Ofisial Joglo Camp Sragen)

One Pride MMA akan diikuti fighter asal Sragen.

Solopos.com, SRAGENFighter asal Joglo Camp Sragen, Heri Suwita Negara, untuk kali pertama akan bertarung di One Pride Mixed Martial Arts (MMA) Indonesia. Petarung berusia 31 tahun itu akan menghadapi Muammar Khadafi dari Rambo Muaythai Semarang dalam pertarungan yang akan disiarkan secara live oleh TV One pada 10 Februari 2018 mendatang.

Advertisement

Sudah sebulan terakhir, Heri menjalani karantina guna mengintensifkan latihan. “Persiapan dari segi teknik dan fisik. Pagi sesi latihan fisik, siang teknik, malam simulasi. Sekarang sudah dalam tahap siap untuk bertarung,” kata Heri kala berbincang dengan Solopos.com di Sragen, Rabu (31/1/2018).

Heri memiliki latar belakang sebagai atlet silat. Heri merupakan jawara kejuaraan pencak silat internasional pada 2016. “Ini adalah kali pertama saya tampil di One Pride. Saya mohon dukungan warga Sragen, mudah-mudahan saya bisa menang,” ujar Heri.

Heri yang lahir di Sragen pernah menjadi jawara kejuaraan nasional (kejurnas) silat di Samarinda pada 2008 dan 2010. Prestasinya di dua kejurnas itu membuat Kota Samarinda kepincut kepadanya. Sejak 2010 hingga PON 2016 di Jawa Barat, Heri merupakan atlet silat kebanggaan Provinsi Kalimantan Timur.

Advertisement

“Sekarang saya sudah kembali ke Sragen. Semoga bisa mengharumkan nama Sragen,” papar pria yang mulai menekuni muaythai dan MMA setelah PON 2016 ini.

Owner Joglo Camp Sragen Amriza Khoirul Fachri mengatakan kekuatan Heri terletak pada tendangan mautnya. Beberapa kali, kata Amriza, Heri melumpuhkan lawannya dengan tendangan keras menggunakan kaki kanan. Bahkan, Heri yang berjuluk Macan Sukowati itu pernah membuat lawan menderita patah kaki karena tendangan kaki kanannya.

“Di sebuah kejuaraan MMA di Riau, kalau tidak salah, dia pernah membikin lawannya cedera patah tulang dengan tendangan mautnya. Itu karena otot dan tulang kakinya cukup kuat,” ujar Amriza.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : MMA Sragen
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif