Jatim
Kamis, 1 Februari 2018 - 11:05 WIB

Dinkes Kota Madiun Gelar Imunisasi Difteri Serentak di Februari 2018

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi imunisasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Imunisasi difteri dilakukan terhadap anak usia 1 tahun hingga 19 tahun.

Madiunpos.com, MADIUN — Guna mencegah penyebaran penyakit difteri, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Madiun segera menggelar imunisasi difteri serentak atau outbreak respons imunization (ORI).

Advertisement

Kepala Dinkes dan Keluarga Berencana Kota Madiun Agung Wardani, Rabu (31/1/2018), mengatakan ada tiga tahap imunisasi serentak yang akan dilaksanakan pada tahun2018, yaitu tahapan pada bulan Februari, Juli, dan November/Desember.

“Sasaran imunisasi adalah anak-anak yang usianya 1 tahun sampai 19 tahun,” ujar Agung Wardani kepada wartawan di Madiun.

Advertisement

“Sasaran imunisasi adalah anak-anak yang usianya 1 tahun sampai 19 tahun,” ujar Agung Wardani kepada wartawan di Madiun.

Dia menerangkan lokasi pelaksanaan imunisasi terdapat di puskesmas, posyandu, klinik, dan pusat pelayanan kesehatan yang lain.

Agung Wardani menjelaskan ORI adalah upaya untuk memutus rantai penularan penyakit difteri. Imunisasi tersebut akan meningkatkan daya tahan tubuh atas toksin yang disebar oleh bakteri difteri.

Advertisement

Pihaknya meminta warga mendukung pelaksanaan ORI tersebut agar bisa memutus rantai penularan difteri.

Sejauh ini pemerintah telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) pada kasus difteri. Di Indonesia sudah ada 20 provinsi yang ditemukan kasus difteri.

Di Jawa Timur, selama 2017 lalu terdapat 460 kasus difteri positif dengan 16 orang penderita di antaranya meninggal. Selama 2018 sampai dengan 30 Januari telah ditemukan 88 kasus difteri.

Advertisement

Di Kota Madiun pada 2017 ditemukan tiga kasus suspect atau diduga difteri tapi setelah diperiksa laboratoriumnya semuanya negatif.

Pada tahun 2018 sudah ada temuan dua kasus suspect difteri. Satu kasus dinyatakan positif lalu dikembangkan pemeriksaan ke dua orang keluarga sebagai orang yang berinteraksi erat, dan ternyata dua keluarga lain itu juga positif.

“Sedangkan satu suspect lainnya masih diperiksa kondisinya. Saat ini seluruh pasien suspect dan positif difteri sudah dirawat di RSUD dr Soedono untuk diisolasi dan diberikan perawatan intensif,” katanya.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif