Jatim
Kamis, 1 Februari 2018 - 17:05 WIB

45.018 Anak Usia 1-19 Tahun di Kota Madiun akan Divaksin Difteri

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi Vaksin (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Imunisasi difteri akan dilakukan terhadap puluhan ribu anak di Kota Madiun.

Madiunpos.com, MADIUN — Sebanyak 45.018 anak di wilayah Kota Madiun akan divaksin difteri guna mencegah berjangkitnya penyakit yang bisa menyebabkan kematian tersebut.

Advertisement

Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Madiun Agung Sulistya Wardani menyatakan pemberian vaksin atau imunisasi difteri tersebut dilakukan serentak melalui gerakan Outbreak Response Immunization (ORI).

“Totalnya ada 45.018 anak usia 1-19 tahun yang akan diimunisasi,” ujar Wardani kepada wartawan di Madiun, Jawa Timur, Kamis (1/2/2018).

Advertisement

“Totalnya ada 45.018 anak usia 1-19 tahun yang akan diimunisasi,” ujar Wardani kepada wartawan di Madiun, Jawa Timur, Kamis (1/2/2018).

Dari data sebanyak 45.018 anak tersebut, 9.598 anak di antaranya berusia 1-5 tahun, 4.959 anak berusia 5-7 tahun, dan 30.461 anak berusia 7-19 tahun.

Mereka masuk dalam rentang umur yang diimunisasi karena dinilai kekebalan tubuhnya masih lemah terhadap toksin difteri yang dibawa oleh bakteri difteri.

Advertisement

Wardani menjelaskan untuk mengimunisasi 45.018 anak tersebut dibutuhkan 20.490 ampul vaksin, dengan masing-masing tahap sebanyak 6.830 ampul.

Dari 6.830 ampul tiap tahap, terbagi 2.400 ampul untuk jenis vaksin pentavalen yang diberikan pada anak usia 1-5 tahun, lalu 620 ampul untuk jenis DT yang akan disuntikkan pada anak usia 5-7 tahun, dan 3.810 ampul untuk jenis TD yang akan disuntikkan kepada anak usia 7-19 tahun.

Sesuai rencana imunisasi serentak akan dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu pada bulan Februari yang dimulai Senin (5/2/2018) mendatang, kemudian pada Juli, dan terakhir pada November atau Desember 2018.

Advertisement

“Imunisasi akan dilaksanakan di puskesmas-puskesmas, posyandu, klinik kesehatan atau pusat pelayanan kesehatan yang lain,” kata dia.

Bagi warga di atas usia tersebut yang ingin kebal terhadap bakteri difteri juga bisa mendapatkan imunisasi tersebut, namun harus membeli sendiri karena tidak ditanggung pemerintah. Harganya sekitar Rp400.000 untuk sekali dosis suntikan atau sekali imunisasi.

“Harganya mahal. Miliaran rupiah nilainya untuk kegiatan ORI. Karena itu harus dimanfaatkan betul oleh seluruh warga. Orang tua dan kepala sekolah diminta bekerja sama dengan mengerahkan anak dan siswa-siswanya untuk diimunisasi,” katanya.

Advertisement

Dia menambahkan penyakit difteri sangat mudah menular. Ada dua cara penularan penyakit ini, yakni melalui percikan ludah dan sentuhan. Karena itu, masyarakat harus menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Di antaranya tidak meludah sembarangan, rajin cuci tangan, makan makanan bergizi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif