News
Selasa, 30 Januari 2018 - 19:39 WIB

Pelaku Percobaan Pembunuhan Mahasiswi di Sungai Opak Jogja Seorang Guru

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penangkapan penjahat. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Pria Klaten yang menceburkan mahasiswi asal Solo di Sungai Opak Jogja ternyata seorang guru.

Solopos.com, KLATEN — AS, 21, terduga percobaan pembunuhan terhadap S, 20, mahasiswi perguruan tinggi di Solo diketahui merupakan seorang guru wiyata bakti (WB) di SD Negeri Jiwo, Desa Jiwowetan, Kecamatan Wedi, Klaten. Di sekolah itu, AS mengajar Pendidikan Agama Islam (PAI).

Advertisement

Seperti diberitakan sebelumnya, S diceburkan ke Sungai Opak dari jembatan Kretek, Bantul, DIY, Senin (29/1/2018) dini hari oleh AS yang merupakan kekasihnya. Saat melakukan aksinya, AS dibantu temannya, YR. S kemudian dievakuasi warga dan dibawa ke Puskesmas Kretek untuk mendapatkan perawatan.

AS menceburkan S karena dipicu cekcok di antara keduanya. Belakangan diketahui S sedang hamil tujuh bulan. Sedangkan AS meminta S agar menggugurkan kandungan lantaran belum siap bertanggung jawab. Polisi menangkap AS di Banyumas dalam perjalanan menuju Jakarta.

Advertisement

AS menceburkan S karena dipicu cekcok di antara keduanya. Belakangan diketahui S sedang hamil tujuh bulan. Sedangkan AS meminta S agar menggugurkan kandungan lantaran belum siap bertanggung jawab. Polisi menangkap AS di Banyumas dalam perjalanan menuju Jakarta.

Baca:

Mahasiswi UNS Solo Diceburkan ke Sungai Opak

Advertisement

Mahasiswi Dibuang ke Sungai Opak Sedang Hamil, Pelaku Adalah Pacarnya

Salah satu rekan sesama guru WB di SD Negeri Jiwo, Slamet Riyadi, mengatakan AS mengajar PAI di sekolah itu sejak Juli 2017. AS adalah lulusan SMK. Saat itu, SD tersebut kekurangan guru PAI karena guru sebelumnya pensiun.

“Lalu dia [AS] melamar ke sini. Dia juga masih kuliah di salah satu perguruan tinggi di Klaten,” ujar dia saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa (30/1/2018).

Advertisement

Ia menjelaskan kali terakhir bertemu AS pada Jumat (26/1/2018) saat mengajar. Ia mendengar kabar AS meminta izin tidak masuk sekolah pada Senin (29/1/2018) kepada kepala sekolah.

“Saya enggak tahu izinnya ke mana. Sabtu dia enggak ke sekolah karena enggak ada jam pelajaran, mungkin kuliahnya juga full,” beber Slamet.

AS dikenal sebagai pribadi yang saleh. Dia selalu berhubungan baik dengan sesama guru maupun kepada murid-muridnya. Slamet juga tak pernah mendengar kabar AS memiliki masalah.

Advertisement

“Mungkin ini ujian buat dia [AS] karena yang sebenarnya terjadi pun kami belum tahu dan saat ini masih dalam penanganan berwajib.”

Slamet mengaku mengetahui kabar AS dari media sosial. Selama ini ia enggak bisa berkomunikasi dengan AS maupun keluarganya. “Saya juga kaget. Saya dapat informasi dari media sosial,” tutur dia.

Sebelumnya, korban S dilempar ke Sungai Opak dari atas Jembatan Kretek di wilayah Kecamatan Kretek, Senin (29/1/2018) sekitar pukul 02.00 WIB. Upaya pembunuhan oleh pelaku terhadap gadis yang sedang hamil kurang lebih tujuh bulan ternyata gagal. Korban selamat setelah tersangkut sampah dan mendapat pertolongan warga, anggota Polsek Kretek, dan Tim Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah 3 Parangtritis.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif