Jateng
Selasa, 30 Januari 2018 - 02:50 WIB

PDAM Semarang Putus Aliran Air ke Rusunawa Kaligawe, Penghuni ke Balai Kota

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kaligawe, Kota Semarang. (Skyscrapercity.com-Bozhart)

PDAM Tirta Moedal menghentikan layanan ke Rusunawa Kaligawe sehingga penghuninya pun mengadu ke Balai Kota Semarang.

Semarangpos.com, SEMARANG — Puluhan penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Kaligawe, Senin (29/1/2018), mendatangi Bali Kota Semarang untuk mengadu ke Wali Kota Hendrar Prihadi perihal penghentian layanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Moedal Kota Semarang.

Advertisement

“Kami setiap bulan secara rutin membayar tagihan air bersih kepada ketua paguyuban. Namun, kenapa airnya malah dicabut?” tanya Maskun, salah seorang warga Rusunawa Kaligawe saat beraudiensi dengan Wali Kota Hendrar Prihadi di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Sejak air PDAM diputus alirannya, papar dia, warga di Rusunawa Kaligawe menjadi kesulitan mendapatkan air bersih. Akibatnya, mereka tak lagi bisa melakukan berbagai aktivitas yang terkait dengan ketersediaan air bersih, seperti mandi, mencuci, dan memasak.

Warga Rusunawa Kaligawe, kata dia, lebih kaget ketika mendapatkan teguran dari PDAM Kota Semarang mengenai adanya tunggakan tagihan air bersih pada November 2017 yang sudah lebih dari satu tahun dengan nilai Rp23 juta. “Sejak November 2017 sampai sekarang, kami ingin membayar tagihan bulanan namun ditolak karena PDAM ingin pembayaran bisa dilakukan secara keseluruhan, termasuk tunggakan yang ada,” katanya.

Advertisement

Keluhan senada diungkapkan Darto, penghuni lain di Rusunawa Kaligawe yang mengeluhkan kesulitan beraktivitas dengan tidak adanya aliran air bersih dari PDAM Tirta Moedal Kota Semarang sehingga terpaksa harus membeli air bersih dari Pasar Waru Semarang. Ia terpaksa membeli air dari sumur artetis itu dengan harga Rp1.000/jeriken karena tetap harus melakukan berbagai aktivitas sehari-hari, terutama mandi, memasak, dan mencuci.

“Kemarin, sempat ada bantuan air bersih sebanyak tiga tangki dari Dinas Pemadam Kebakaran dan PDAM Kota Semarang. Ya, langsung habis seketika diserbu warga karena sudah dua hari menantikan air bersih,” katanya. Darto juga mengaku bingung dengan pemutusan aliran air bersih tersebut karena selama ini rutin membayar tagihan bulanan ke pengurus, namun menurut PDAM Terta Moedal justru ditagih membayar tunggakan Rp23 juta.

Diakui Yanto, pengurus sementara Rusunawa Kaligawe, ada permasalahan tagihan air saat akan membayarkan tagihan pada November 2017-Januari 2018, sebab ditolak PDAM karena masih ada tunggakan. Di sisi lain, kata dia, warga tidak berani menagih pada pengurus lama karena saat dimintai laporan malah diintimidasi sehingga mengadu ke Wali Kota Semarang, sekaligus mengadukan kondisi rusunawa yang mengalami kerusakan.

Advertisement

Menanggapi keluhan itu, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi berjanji segera menyelesaikan permasalahan tersebut dengan menanggung seluruh tunggakan pembayaran PDAM yang diambilkan dari dana pribadinya, bukan dari anggaran wali kota. “Saya tidak ingin masalah ini berlarut. Warga enggak ngerti uangnya ke mana, sementara mereka butuh air. Saya ambil jalan dengan menanggungnya [tunggakan] agar beres,” kata politikus PDI Perjuangan yang akrab disapa Hendi itu.

Namun, Hendi berpesan kepada warga Rusunawa Kaligawe agar segera membentuk kepengurusan baru yang mengelola pembayaran tagihan air bersih, dan sebagainya secara tertib dan benar agar permasalahan seperti itu tidak terulang. “Pesan saya, jika masalah ini selesai tolong segera bentuk kepengurusan baru. Pembayaran apapun harus tertib. Ke depan, saya tidak mau ada masalah seperti ini lagi,” kata orang nomor satu di Kota Semarang itu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif