SOLOPOS.COM - Politikus PKS Fahri Hamzah seusai memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/4/2016). (JIBI/Solopos/Antara/Rivan Awal Lingga)
Fahri Hamzah meyakini ada calon selain Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019.
Solopos.com, JAKARTA — Dalam berbagai survei, hanya ada dua nama yang dinilai memiliki elektabilitas kuat, yaitu Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto. Namun, Fahri Hamzah punya keyakinan lain tentang adanya calon baru selain kedua nama tersebut/
Wakil Ketua DPR itu meyakini akan ada calon presiden baru di luar Jokowi dan Prabowo. Fahri mengaku akan mendukung calon itu dan mengklaim akan menang di Pilpres 2019 mendatang.
“Saya percaya di 2019 ada calon baru yang fresh dan dia menang. Lihat saja nanti. Saya percaya bahwa 2019 itu presidennya fresh. Dia dari kelompok baru yang fresh. Punya tenaga untuk perbaiki Indonesia dan bisa menang,” kata Fahri di DPR, Jakarta, Selasa (30/1/2018), dilansir Suara.com.
Fahri mengatakan Indonesia butuh calon pemimpin baru di luar Jokowi dan Prabowo. “Pokoknya dia fresh. Kalau enggak ya nanti Indonesia layu. Indonesia ini memerlukan gelora. Memerlukan tenaga, semangat. Kalau nggak kita lemes ini,” ujar Fahri.
Fahri sendiri akan mendukung calon presiden baru yang dia maksud. “Saya akan bersama gelombang yang baru. Yang segar dan fresh, yang akan menyelamatkan situasi Indonesia dari kebekuan. Saya mau yang fresh,” tutur Fahri.
Sikap Fahri sangat berbeda dari rekannnya sesama Wakil Ketua Umum, Fadli Zon. Politikus Partai Gerindra itu memastikan dalam waktu dekat partainya akan mendeklarasikan Prabowo Subianto sebagai bakal calon Presiden 2019.
Pernyataan itu disampaikannya menjawab keraguan sejumlah kalangan terkait maju atau tidaknya capres 2014 itu untuk bertarung ulang pada Pilpres 2019. Akan tetapi, Ketua Umum Partai Gerindra itu belum pernah menyatakan secara langsung soal pencalonannya itu.
“Ya, insya Allah kalau kami di Gerindra hampir tidak ada perbedaan pendapat. Dan aklamasi pasti akan mencalonkan Pak Prabowo,” kata Fadli di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa (30/1/2018), dikutip Bisnis/JIBI.