Jateng
Senin, 29 Januari 2018 - 19:50 WIB

PENATAAN PKL SEMARANG : Emoh Hadapi Demo, Wali Kota Tuding PKL Taman KB Ditunggangi

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan PKL Taman KB menggelar aksi demo di depan Balai Kota Semarang, Senin (29/1/2018). (JIBI/Semarangpos.com/Imam Yuda S.)

Penataan PKL Taman KB atau Taman Menteri Supeno disangkal Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi alias Hendi sebagai penggusuran.

Semarangpos.com, SEMARANG — Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menolak menemui warganya yang menggelar demo demi menolak rencana penataan pedagang kaki lima (PKL) Taman Keluarga Berencana (KB) tanpa lahan relokasi yang jelas. Ia juga menyangkal anggapan warga bahwa dirinya menggusur di lokasi yang belakangan hari ini ia sebut sebagai Taman Menteri Supeno Semarang itu.

Advertisement

Politikus PDIP yang akrab disapa Hendi itu bersikukuh menyebut langkah ia lakukan adalah penataan PKL dan bukan penggusuran. Tak cukup dengan itu, Hendi sebagaimana dipublikasikan Kantor Berita Antara juga menyiarkan spekulasi bahwa demo PKL Taman KB di Balai Kota Semarang itu ditunggangi pihak yang tidak bertanggung jawab.

“Untuk kawan-kawan PKL Taman KB, saya cuma menyarankan begini, ‘Kayaknya kok ada yang tunggangi ya? Wong sudah dikomunikasikan sama Dinas Perdagangan, termasuk Bu Wakil Wali Kota,” katanya di Kota Semarang, Jateng, Senin (29/1/2018).

Advertisement

“Untuk kawan-kawan PKL Taman KB, saya cuma menyarankan begini, ‘Kayaknya kok ada yang tunggangi ya? Wong sudah dikomunikasikan sama Dinas Perdagangan, termasuk Bu Wakil Wali Kota,” katanya di Kota Semarang, Jateng, Senin (29/1/2018).

Prasangka atas adanya pihak yang menunggangi protes PKL Taman KB, Senin siang, diungkapkan Hendi menanggapi aksi unjuk rasa para pedagang kreatif lapangan (PKL) di depan Balai Kota Semarang. Demo warga Kota Semarang itu digelar untuk menunjukkan penolakan pedagang atas rencana pengosongan sementara selter PKL Taman KB Semarang tanpa tempat relokasi yang jelas.

Advertisement

Selain mengumbar prasangka bahwa aksi unjuk rasa warga pedagang Taman KB atau disebut juga Taman Menteri Supeno Kota Semarang itu ditunggangi pihak yang tidak bertanggung jawab, Hendi juga mendadak mengklaim bahwa Pemkot Semarang telah menyediakan lahan relokasi yang tak jauh dari Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 7 Kota Semarang, Jateng. “Mereka tidak kami gusur kok. Mereka hanya kami pindahkan ke situ [sekitar SMKN 7 Semarang], kenapa harus dipersoalkan? Ini kan penataan agar taman jadi lebih bagus,” katanya.

Fakta anyar bahwa Pemkot Semarang menyediakan selter relokasi di dekat SMKN 7 Kota Semarang—sekitar 100 m dari selter tempat mereka semula berjualan—itulah yang menjadi dasar bantahan Hendi bahwa dirinya tidak main gusur, melainkan melakukan penataan PKL di Kota Semarang. “Taman ini [Taman KB] mau ditata lebih bagus. Kalau tamannya bagus, ada konsep acara rutin di tiap minggu. Harapannya, banyak orang yang datang dan kalau mereka butuh makan-minum, ada PKL,” katanya.

Hendi juga mengklaim bahwa penempatan PKL di lahan relokasi di dekat SMKN 7 Kota Semarang itu sudah disampaikan Dinas Perdagangan dan Wawali Semarang. Ia juga tegas membantah bahwa tidak ada sosialisasi atas rencana renovasi Taman KB dan relokasi PKL, sebab pertemuan dan sosialisasi sudah dilakukan dua sampai tiga kali dengan para pedagang. “Terus terang, hari ini saya enggak mau menemui [unjuk rasa]. Tetapi, kalau ada warga mau audiensi dengan wali kota, mau menyampaikan aspirasi, silakan datang ke kantor. Enggak perlu demo-demo,” akunya.

Advertisement

[Baca juga Selter Dibongkar Awal Februari 2018, PKL Taman KB Diultimatum]

Sebelumnya, Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fajar Purwoto menyampaikan para PKL Taman KB harus segera mengosongkan selter yang mereka tempati maksimal pada awal Februari 2018 untuk sementara waktu. Penjelasan Fajar Purwoto yang dipublikasikan kantor berita pelat merah itu bertolak belakang dengan klaim Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi setelah munculmnya demo warga pedagang Taman KB di Balai Kota Semarang.

Kantor Berita Antara memaparkan bahwa hingga Kamis (25/1/2018), Fajar Purwoto mengaku Dinas Perdagangan Kota Semarang belum menemukan lahan relokasi yang memungkinkan bagi para PKL Taman KB. Sebagai solusi, Pemkot Semarang menurut Fajar, mengizinkan para PKL itu berjualan di tepi jalan untuk sementara waktu.

Advertisement

Dijelaskannya Fajar pula dalam kesematan itu, PKL Taman KB atau Taman Menteri Supeno menginginkan tempat relokasi yang tidak jauh dari lokasi lama. Padahal, imbuh dia, di sekitar Taman KB tidak ada lahan kosong milik Pemerintah Kota Semarang yang bisa dipergunakan. Itulah, terangnya, yang menjadi alasan Pemkot Semarang mengizinkan para PKL itu menempati tepian jalan sekitar Taman KB Semarang untuk sementara waktu.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif