Jateng
Minggu, 28 Januari 2018 - 13:50 WIB

HARGA KEBUTUHAN POKOK : Legislator Apresiasi Stok Aman Pangan Jateng

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas pedagang di pasar tradisional. (Harian Jogja-Endro Guntoro)

Harga kebutuhan pokok—utamanya beras—di Jateng yang relatif stabil dengan stok pangan yang aman mengundang apresiasi anggota DPR.

Semarangpos.com, SEMARANG — Stok pangan yang aman menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok—utamanya beras—di Jawa Tengah. Kondisi itu dipresiasi anggota DPR. “Dari hasil dialog dengan pedagang, harga bawang merah masih Rp10 ribu/kilogram,” kata anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo Soekartono saat meninjau Lapak Sementara Pasar Johar Semarang, Jumat (26/1/2018).

Advertisement

Untuk harga komoditas lainnya, kata dia, seperti daging sapi berada di kisaran Rp100.000/kg, ayam Rp32.000/kg, dan secara umum masih relatif stabil sehingga tidak memberatkan masyarakat. Demikian pula untuk beras, kata dia, harganya masih mematuhi harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan Rp9.350/kg, sementara beras premium dijual sekitar Rp13.000/kg.

“Saya optimistis untuk komoditas beras di Jateng tidak ada terkait dengan stoknya, apalagi menjelang panen raya. Jateng kan memiliki sekitar 600.000hektare sawah,” kata politikus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu.

Dengan demikian, simpul Bambang, produktivitas padi dari luasan sawah yang dimiliki Jateng jauh lebih besar ketimbang jumlah beras yang akan diimpor oleh Kementerian Perdagangan. “Saya dorong Jateng tidak perlu menerima beras impor. Seharusnya, yang dijadikan pedoman bukan hanya ketahanan pangan, tetapi ketahanan pangan yang berkedaulatan pangan,” katanya.

Advertisement

Pemerintah, kata dia, berkewajiban menjamin ketersediaan komoditas kebutuhan pokok masyarakat, termasuk memantau stok, kualitas, hingga fluktuasi harga di pasaran agar tetap stabil. Melihat kondisi Lapak Sementara Pasar Johar yang berada di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Semarang sebagai tempat relokasi pedagang Pasar Johar pascakebakaran, ia mengapresiasi.

Pemerintah Kota Semarang, kata dia, sudah mengupayakan tempat yang representatif bagi pedagang yang menjadi korban kebakaran Pasar Johar meski masih ada beberapa kekurangan. “Kalau fasilitasnya, sudah cukup lengkap, seperti mushola, kamar mandi, hingga alat pemadam kebakaran. Namun, saya rasa harus ada angkutan yang masuk untuk memudahkan akses,” kata Bambang.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif