Sebanyak 100 Kepala Keluarga (KK) terdampak longsor yang terjadi di jalan milik Kabupaten yang menghubungkan Desa Sidoarjo dan pusat Kecamatan Samigaluh
Harianjogja.com, KULONPROGO – Sebanyak 100 Kepala Keluarga (KK) terdampak longsor yang terjadi di jalan milik Kabupaten yang menghubungkan Desa Sidoarjo dan pusat Kecamatan Samigaluh. Kejadian longsornya tebing sepanjang 25 Meter itu bermula saat hujan deras mengguyur Samigaluh, Jumat (26/1/2018).
Menurut Kepala Desa Sidoarjo, Umari, kejadian tersebut membuat tiga dusun di Sidoarjo terdampak. Dimana mereka saat ini harus mengunakan jalan lain yang 7 Km lebih jauh dari pada jalan yang biasanya mereka gunakan itu.
“Kondisi jalannya rusak parah, terus tidak bisa dilewati sembarang mobil, karena kondisi jalan yang berlubang dan sempit,” jelasnya.
Longsoran yang berada di Dusun Nyemani, Sidoarjo, Samigaluh itu adalah jalur utama warga setiap hari. Dimana kebanyakan warga yang berkerja sebagai petani kakao selalu menggunakan jalan itu untuk menuju pusat Kecamatan.
“Jadi sementara masyarakat masih menggunakan jalan memutar yang membahayakan,” jelasnya.
Anggota Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Kulonprogo, Kamdhani, mengatakan dari kejadian itu, seluruh tim belum bisa melakukan tindakan lanjutan. Dimana saat ini tim hanya bisa mendata kerusakan dan melakukan pembersihan ditebing agar tidak terjadi longsoran susulan.
“Kami mendata, karena dimensi tanahnya terlalu besar, harus menggunakan alat berat, bisa berhari-hari kalau menggunakan tenaga manusia,” jelasnya.
Khamdani menambahkan, jalan milik Kabupaten Kulonprogo itu ditumpuki tanah setinggi tiga meter. Ditambah tumpukan tanah itu memiliki panjang sekurang-kurangnya sepanjang 25 meter.
“Tidak bisa kami assesmen, karena terlalu besar untuk ditangani dengan manual,” jelasnya.