Soloraya
Jumat, 26 Januari 2018 - 10:10 WIB

PSHT dan Aktivis Muslim Solo Teken Nota Kesepakatan Terkait Bentrok di Purwosari

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - PSHT Solo dan Aktivis Muslim Solo, membacakan nota kesepakatan. (Istimewa)

Pengurus PSHT Solo dan perwakkilan aktivis Muslim Solo, mendeklarasikan nota kesepakatan yang berisi tiga poin kesepekatan damai.

Solopos.com, SOLO – Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Solo dan kelompok yang mengatasnamakan Aktivis Muslim Solo sepakat untuk saling menahan diri terkait bentrok yang terjadi di Purwosari, Senin (22/1/2018) malam.

Advertisement

Dalam sebuah video yang diterima Solopos.com, Jumat (26/1/2018) pagi WIB, pengurus PSHT Solo dan perwakilan aktivis Muslim Solo, membacakan nota kesepakatan yang berisi tiga poin kesepakatan damai. Pembacaan nota kesepakatan ini disaksikan oleh aparat keamanan di salah satu kediaman warga di Solo, Rabu (24/1/2018).

(Baca Juga: 2 Kelompok Pemuda Bentrok di Purwosari, 1 Luka Dibacok)

Advertisement

(Baca Juga: 2 Kelompok Pemuda Bentrok di Purwosari, 1 Luka Dibacok)

Nota kesepakatan itu memuat poin tentang usaha bersama menjaga kota Solo agar tetap kondusif.  Poin selanjutnya, kedua pihak sepakat saling menahan diri untuk tidak menggerakkan massanya masing-masing.

“Menyerahkan permasalahan yang terjadi pada aparat penegak hukum,” bunyi poin ketiga yang dibacakan secara bersama.

Advertisement

Informasi dihimpun Solopos.com, kejadian tersebut bermula saat kelompok pemuda sekitar belasan orang dengan mengendarai sepeda motor datang dari arah Kerten menuju Stasiun Purwosari. Mereka lalu bertemu kelompok pemuda lainnya dengan jumlah anggota sekitar lima orang.

Dua kelompok ini tanpa diketahui penyebabnya langsung berkelahi di pinggir jalan Jl. Slamet Riyadi.
Kelompok pemuda dengan jumlah anggota lima orang ini kalah.

(Baca Juga: Antisipasi Bentrok Susulan, Ini Langkah Polresta Surakarta

Advertisement

Bahkan anggota kelompok dengan jumlah lima orang ini ada yang mengalami luka bacok pada bagian kepala dan melarikan diri. Kelompok pemuda yang kalah itu memanggil teman-teman mereka dengan jumlah ratusan orang berniat balas dendam mencari pelaku pembacokan.

Namun, upaya kelompok pemuda ini untuk balas dendam dihalau anggota Polresta Solo dengan membubarkan mereka. Kapolresta Solo Kombes Pol. Ribut Hari Wibowo mengatakan sudah mendamaikan dua kelompok itu.

“Kasus ini sekarang sudah selesai dan tidak perlu dibesar-besarkan lagi supaya tidak memperkeruh suasana”.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif