Soloraya
Jumat, 26 Januari 2018 - 09:15 WIB

PENDIDIKAN KLATEN: SMPN 2 Karangnongko Klaten Deklarasikan Anti Bullying dan Tolak Geng Motor

Redaksi Solopos.com  /  Farida Trisnaningtyas  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa SMPN 2 Karangnongko membentangkan spanduk menolak geng motor, narkoba, dan rokok saat apel di sekolah setempat, Kamis (25/1/2018). (Istimewa/SMPN 2 Karangnongko)

SMPN 2 Karangnongko deklarasi anti bullying dan tolak geng motor.

Solopos.com, KLATEN—Siswa SMPN 2 Karangnongko menandatangani pakta integritas untuk tidak terlibat penyalahgunaan Narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif (napza), menolak bullying atau perundungan, serta tak terlibat aksi geng motor.

Advertisement

Penandatanganan dilakukan saat apel pelajar di sekolah yang berada di wilayah lereng Gunung Merapi itu, Kamis (25/1/2018). Selain penandatanganan, saat apel yang dipimpin Kapolsek Karangnongko, Kompol Sugiyanto, itu mereka membacakan ikrar pelajar untuk tidak terlibat kegiatan geng motor. (baca: PENDIDIKAN KLATEN: Keren! SMA Muhammadiyah 1 Klaten Ikut Kejuaraan Anggar Internasional)

Kepala SMPN 2 Karangnongko, Endah Sulistyowati, mengatakan pembacaan ikrar dan penandatanganan pakta integritas dilakukan menanggapi kasus yang melibatkan anak usia pelajar beberapa waktu belakangan.

Advertisement

Kepala SMPN 2 Karangnongko, Endah Sulistyowati, mengatakan pembacaan ikrar dan penandatanganan pakta integritas dilakukan menanggapi kasus yang melibatkan anak usia pelajar beberapa waktu belakangan.

“Kami mengambil sikap antipasi agar siswa-siswa kami tidak terlibat dalam kegiatan-kegiatan itu. istilahnya kami mageri,” kata Endah saat ditemui seusai apel.

Endah mengatakan sebelum kegiatan tersebut digelar, siswa di setiap kelas sudah ia datangi. Hal itu dimaksudkan untuk menekankan ke siswa agar tak terlibat dalam berbagai kegiatan negatif termasuk ikut geng motor.

Advertisement

“Makanya saya mengambil sikap mendatangi setiap kelas saat jam pelajaran kosong. Saya sampaikan konsekuensinya ketika anak-anak terlibat dalam geng motor. Ketika ditangkap polisi, sekolah tidak akan bertanggung jawab. Makanya, saya ingin ada komitmen dari para siswa, dan siswa sepakat,” ungkapnya.

Disinggung upaya menjaga komitmen itu, Endah menjelaskan akan membentuk kelas inspirasi yang diadakan setiap Sabtu. Dalam kelas inspirasi itu, pengelola sekolah mendatangkan tokoh-tokoh berprestasi.

Selain tokoh berprestasi, pengelola sekolah juga bakal mendatangkan orang-orang yang pernah berurusan dengan hukum dalam berbagai kasus.

Advertisement

“Siswa biar tahu bagaimana caranya menjadi orang berprestasi. Begitu pula ketika ada orang yang pernah terlibat dengan hukum. Siswa biar tahu seperti apa susahnya ketika dipenjara dari orang-orang yang bersangkutan langsung,” katanya.

Selain kelas inspirasi, pengelola sekolah juga bakal membentuk kelompok anti-bullying serta antinarkoba. Kelompok-kelompok yang berisi para siswa itu bakal menyuarakan dan mengajak siswa lain untuk tak terlibat penyalahgunaan narkoba serta tak melakukan perundungan.

“Di sekolah kami sudah ada kelompok-kelompok kecil seperti satgas lingkungan, polisi lingkungan, serta bank sampah,” urai dia.

Advertisement

Wakil Kepala Bidang Kesiswaan SMPN 2 Karangnongko, Sutanto Padyo Purwono, mengatakan di SMPN 2 Karangnongko terdapat 535 siswa.

“Yang membanggakan itu meskipun berasal dari desa, namun anak-anak di sekolah kami tetap berprestasi,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif