Soloraya
Jumat, 26 Januari 2018 - 00:15 WIB

Diprotes Koalisi Peduli Satwa, Penyelenggara Sirkus Lumba-Lumba di Alkid Solo Cuek

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Komunitas pencinta satwa membawa spanduk dan poster saat aksi menolak pentas keliling lumba-lumba di Gading, Pasar Kliwon, Solo, Kamis (25/1/2018). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Penyelenggara sirkus lumba-lumba di Alkid Keraton Solo bergeming meski diprotes koalisi peduli satwa.

Solopos.com, SOLO — Sirkus lumba-lumba di Alun-alun Kidul (Alkid) Keraton Solo yang akhirnya bisa terselenggara setelah tertunda lebih dari satu bulan menuai protes keras dari Koalisi Peduli Satwa Indonesia Solo.

Advertisement

Selain pegiat Koalisi Peduli Satwa Solo, perwakilan dari Jakarta Animal Aid Network (JAAN) juga bergabung datang ke Solo menggelar aksi #StopSirkusLumba, Kamis (25/1/2018). Mereka menolak sirkus lumba-lumba dan berharap pertunjukan lumba-lumba di Alkid yang rencananya digelar hingga 25 Februari 2018 itu dihentikan.

Selain menggelar aksi di Perempatan Gading, selatan Alkid Keraton Solo, mereka menyebar brosur berjudul “Kenyataan Pahit di Balik Senyum Manis Lumba-lumba” kepada masyarakat yang melintas. Di sisi lain, meskipun sirkus yang baru berlangsung lima hari itu diprotes, penyelenggara sirkus, Diana Ria Enterprise sebagai mitra Taman Impian Jaya Ancol, memilih cuek.

Advertisement

Selain menggelar aksi di Perempatan Gading, selatan Alkid Keraton Solo, mereka menyebar brosur berjudul “Kenyataan Pahit di Balik Senyum Manis Lumba-lumba” kepada masyarakat yang melintas. Di sisi lain, meskipun sirkus yang baru berlangsung lima hari itu diprotes, penyelenggara sirkus, Diana Ria Enterprise sebagai mitra Taman Impian Jaya Ancol, memilih cuek.

Diana Ria menilai protes atas sirkus lumba-lumba sudah hal biasa. Protes menolak pertunjukan lumba-lumba selalu mereka terima saat sirkus digelar di berbagai kota, bukan hanya di Solo.

Perwakilan JAAN, Amank Raga, menilai pertunjukan lumba-lumba bukanlah edukasi yang baik. “Itu hanya untuk kepentingan bisnis atas nama konservasi,” kata Amank saat berbincang dengan Solopos.com di sela-sela aksi, Kamis.

Advertisement

“Lumba-lumba diangkut dengan diimpit handuk yang dikelilingi besi keras dengan kulit kering. Terkadang kulit diberi margarin agar tetap basah. Ini adalah pelanggaran, lumba-lumba telah dipaksa keluar dari habitatnya,” jelas Amank.

Negara di seluruh dunia, kata Amank, sudah melarang sirkus keliling lumba-lumba. “Hanya di Indonesia yang masih ada. Negara lain sudah enggak ada,” ujar dia.

Di sela-sela aksi JAAN juga menyerukan kepada masyarakat luas untuk tidak menonton sirkus tersebut. “Karena apa dipertontonkan telah memberikan gambaran yang salah tentang lumba-lumba. Apa yang dilihat dalam sirkus bukanlah perilaku alami lumba-lumba, jadi tidak ada nilai edukatif dalam pertunjukan itu,” tambah Pegiat Koalisi Peduli Satwa Solo, Fredy Irawan.

Advertisement

Wakil Manager Diana Ria Enterprise, Winarko, menganggap wajar jika ada sekelompok masyarakat yang tidak mendukung pertunjukan lumba-lumba. “Itu biasa. Mereka selalu melecehkan pertunjukan kami, di kota mana pun kami gelar sirkus,” kata Winarko.

Winarko mengklaim Diana Ria selaku mitra Taman Impian Jaya Ancol telah mengantongi izin untuk sirkus keliling itu. Mulai dari izin pengangkutan dan izin pentas dari lembaga konservasi, dalam hal ini Ancol.

“Ancol itu kan milik Negara. Selain izin-izin itu, kami juga memberikan tembusan kepada seluruh instansi terkait di Solo, Pak Wali [Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo] juga mengizinkan.”

Advertisement

Pertunjukkan akan berlangsung hingga 25 Februari. Setiap Senin-Kamis, lumba-lumba akan pentas empat kali. Sedangkan akhir pekan lima kali. Ancol mengirim dua ekor lumba-lumba berupa singa laut dan lingsang.

“Di sini, kedua lumba-lumba itu juga didampingi tim medis dan pelatih dari Ancol.”

Winarko yakin aksi protes Koalisi Peduli Satwa dan JAAN tidak akan berpengaruh terhadap antusiasme warga Solo menonton lumba-lumba. “Kalau pas tidak hujan, sehari bisa 300-400 orang yang datang menonton.”

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif