Soloraya
Kamis, 25 Januari 2018 - 15:00 WIB

Warga Sragen Takjub Lihat Kecepatan Peserta Tour de Indonesia

Redaksi Solopos.com  /  Rohmah Ermawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rombongan peserta Tour de Indonesia 2018 melintas di Sragen kota, Sragen, Kamis (25/1/2018) pukul 11.55 WIB. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Warga Sragen antusias menyaksikan Tor de Indonesia.

Solopos.com, SRAGEN — Rombongan peserta balap sepeda Tour de Indonesia 2018 rute Candi Prambanan-Bali melintas di Kabupaten Sragen, Kamis (25/1/2018) siang. Hal itu menarik perhatian masyarakat Sragen.

Advertisement

Warga berkerumun di pinggir jalan raya Solo-Surabaya, utamanya Jl. Raya Sukowati Sragen, untuk melihat dari dekat para peserta tur yang berasal dari berbagai negara tersebut. Penonton dibuat keheranan dengan cepatnya laju sepeda para peserta tur. Saking cepatnya sepeda sport peserta, lajunya bisa mengimbangi kecepatan sepeda motor.

“Wah wah cepet banget ya…,” celetuk Khairudin, warga Bener, Ngrampal, Sragen, yang ikut menyaksikan peserta Tour de Indonesia melintas di depan RM Bu Djar Sragen. Bapak satu anak itu mengaku belum pernah melihat secara langsung balapan sepeda dengan kecepatan tinggi seperti itu.

Penuturan senada disampaikan Setyo Budi, warga Desa Kroyo, Karangmalang. Dia memprediksi kecepatan sepeda tersebut lebih dari 50 kilometer per jam. “Iya, ya cepat sekali. Mungkin kecepatannya lebih dari 50 kilometer per jam. Bisa secepat motor,” kata dia.

Advertisement

Budi mengapresiasi event Tour de Indonesia yang melewati Bumi Sukowati. Kegiatan itu menurut dia bisa menjadi ajang promosi berbagai potensi wisata dan daya tarik Kabupaten Sragen.

Terpisah, Ketua Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) Sragen, Santoso Widodo, juga mengapresiasi event Tour de Indonesia 2018. Menurut dia banyak sisi positif dari event internasional itu.

“Tentu saja pengaruh event ini sangat positif. Sekarang kan atlet yunior kami belum pernah melihat seperti ini. Dengn ini mudah-mudahan atlet Sragen bisa terpacu, lebih termotivasi,” ujar dia.

Advertisement

Apalagi regulasi terbaru peserta PON 2020 di Papua dibatasi maksimal 21 tahun. “Kami sangat berharap anak-anak, para siswa berminat dan mau terjun di ajang sepeda balap,” tutur dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif