Jogja
Kamis, 25 Januari 2018 - 11:22 WIB

Warga Jogja Rela Lahan Pribadi Jadi Trotoar, tapi Tak Rela Trotoar Jadi Tempat Jualan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - JIBI/Desi Suryanto Wisatawan asal Surabaya terpaksa mengakat kereta dorong bersama sang cucu yang sedang tidur untuk menghindari tonggak beton pada trotoar di kawasan Nol Kilometer, Yogyakarta, Minggu (22/12/2013). Keberadaan labirin dan tonggak beton yang berfungsi sebagai penghalang sepeda motor untuk parkir itu seringkali merepotkan penggua trotoar terutama yang menggunakan kereta dorong, kursi roda dan difabel tuna netra.

Pemerintah Kota Jogja menyatakan siap menata semua trotoar di Jogja meski dengan lahan terbatas

Harianjogja.com, JOGJA-Pemerintah Kota Jogja menyatakan siap menata semua trotoar di Jogja meski dengan lahan terbatas. Namun selama ini yang menjadi kendala penataan trotoar adalah masih ada masyarakat yang belum menyadari pentingnya trotoar untuk pejalan kaki.

Advertisement

Baca juga : Pemkot Jogja Akui Trotoar Belum Ideal

“Pemkot mohon dukungan masyarakat untuk memberi penyadaran pentingnya trotoar untuk pedestrian jalan. Kesadaran masyarakat jadi dorongan pemkot memperlancar proses penegakan aturan yang sangat penting bagi kami untuk menegakkan aturan [mengembalikan fungsi trotoar],” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, dan Kawasan Permukiman (PUPKP) Kota Jogja, Agus Tri Haryono, melalui pesan singkat selular, Rabu (24/1/2018).

Agus mengatakan PUPKP sudah melakukan penataan beberapa trotoar yang ramah bagi pejalan kaki dan difabel. Pelebaran trotoar juga sudah dilakukan seperti di Langensari dan Balapan Gondokusuman. Beberapa ruas jalan juga sudah memiliki trotoar yang ramah seperti di sebagian Jalan Timoho, Jalan Mlati Wetan, Baciro.

Advertisement

Penataan trotoar di Langensari dan Balapan diakui Agus terbilang cepat. “Karena masyarakat bersedia mundur sehingga trotoar bisa berfungsi denga baik,” kata dia.

Kondisi trotoar yang belum ideal ini mengemuka dalam dalam diskusi antara Komunitas Perempuan Peduli Pelayanan Publik (KP4) Kota Jogja bersama Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY, Selasa (23/1/2018) lalu.

Mereka mengeluhkan trotoar di Jogja justeru dimanfaatkan untuk berjualan, parkir, pangkalan taksi, dan beberapa trotoar menjadi halte Trans Jogja.

Advertisement

Tahun ini, DPUPKP berencana menata trotoar di Jalan Prawirotaman, Mergangsan. Trotoar itu akan dibangun selebar sekitar satu sampai 1,5 meter.

Namun trotoar di kawasan tersebut dibangun hanya dari satu sisi, yakni di sisi utara, mengingat ruas jalan tersebut sempit. Selain di Prawirotaman, trotoar juga akan dibangun di Jalan Suroto di bagian sisi timur dan barat jalan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif